ANGINDAI.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga terdampak bencana angin puting beliung di Kampung Baru, Dusun Salipolo, Desa Salipolo, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang.
Bantuan diserahkan secara simbolis pada Kamis (26/6/2025) sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana alam yang terjadi sepekan sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, drg Dyah Puspita Dewi, mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan wujud solidaritas dari seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas yang tersebar di wilayah Pinrang.
Bantuan berupa sembako dan uang tunai disalurkan kepada 10 kepala keluarga yang rumahnya terdampak bencana angin kencang.
“Kami berikan uang tunai sebesar 5 juta rupiah kepada 2 rumah rusak berat. 8 rumah lainnya masing-masing 1 juta rupiah total 18 juta rupiah,” ujar Dyah didampingi oleh Sekdis Kesehatan dr Amtsyir Muhadi dan 18 Kepala Puskesmas kepada angindai.com.
“Selain itu, keluarga terdampak menerima bantuan sembako seperti susu untuk anak-anak, sarung dan lainnya,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan menjadi semangat bagi instansi lain untuk turut serta dalam aksi kemanusiaan.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban terhadap para korban bencana angin kencang ini,” ujarnya.

Sebelumnya, angin puting beliung yang disertai hujan lebat melanda Kampung Baru pada Jumat (20/6) pukul 18.00 WITA.
Bencana tersebut mengakibatkan sedikitnya 10 rumah warga rusak, dengan rincian 7 rumah mengalami kerusakan berat (termasuk satu rumah roboh total dan satu nyaris roboh), satu rumah rusak sedang, dan dua lainnya rusak ringan. Total 32 jiwa terdampak oleh kejadian ini.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, sejumlah keluarga terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat terdekat.
Berdasarkan data Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Pinrang, penyebab kerusakan diduga akibat perubahan cuaca ekstrem yang terjadi secara tiba-tiba, yang memicu hujan lebat dan angin kencang.
Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi di wilayah Sulawesi Selatan.