angindai.com platfom digital modern
News

Longsor Menutup Jalur Utama Tiga Desa di Lembang Pinrang

×

Longsor Menutup Jalur Utama Tiga Desa di Lembang Pinrang

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Bencana tanah longsor telah terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menutup akses jalan utama tiga desa, Minggu (23/3/2025).

Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Rhommy RM Manule, mengungkapkan tanah longsor menutup akses jalan utama yang menghubungkan tiga desa, yaitu Desa Lembang Mesakada, Desa Sali-Sali, dan Desa Suppirang.

“Hingga saat ini, material longsor masih menutup badan jalan, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat melintasi jalur tersebut,” kata Rhommy kepada angindai.com.

Menurutnya, bencana longsor tersebut melanda dua lokasi utama, yaitu Lingkungan Patambia dan Lingkungan Rampusa di Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang.

Rhommy menambahkan tanah longsor ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pinrang selama tiga hari berturut-turut, sejak tanggal 19 hingga 22 Maret 2025.

Intensitas hujan yang tinggi mencapai puncaknya pada tanggal 23 Maret, dengan tambahan angin kencang mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WITA, memperparah kondisi tanah di wilayah tersebut.

“Akibatnya, longsor pertama terjadi sekitar pukul 12.40 WITA, diikuti oleh longsor susulan pada pukul 16.30 WITA,” jelasnya.

Meski demikian, kata dia tidak ada laporan korban jiwa akibat bencana ini. Namun, kerusakan material cukup besar, dengan diperkirakan sekitar 150 pohon cokelat yang tertimbun longsoran tanah.

“Selain itu, tiga tiang listrik di kawasan tersebut roboh, menyebabkan pemadaman listrik di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya.

Rhommy mengaku tim TRC BPBD Pinrang bersama aparat setempat di lapangan telah melakukan berbagai upaya untuk menangani dampak bencana ini.

“Tim TRC tengah melakukan asesmen, pendataan, dan dokumentasi terkait kerusakan yang terjadi. Koordinasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat juga telah dilakukan untuk mempercepat proses penanganan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, BPBD Kabupaten Pinrang telah menjalin kerja sama dengan Dinas Bima Cipta untuk memobilisasi alat berat, seperti excavator, guna membantu membersihkan material longsor yang menutup akses jalan.

Kondisi cuaca ekstrem yang masih berlangsung membuat masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.

Pemerintah juga diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis guna memitigasi risiko di masa mendatang, termasuk memperkuat infrastruktur di wilayah rawan bencana.

“Diharapkan dengan langkah-langkah yang telah diambil, akses jalan segera dapat dipulihkan sehingga aktivitas masyarakat kembali normal. Pemerintah dan warga pun terus saling bahu-membahu dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *