Angindai.com — Kepala Perum Bulog se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Muhammad Imron Rosidi, menyebutkan bahwa ketersediaan stok beras di Sulselbar masih terkendali dan aman. Namun, 100 Ton beras Impor sudah mulai masuk di Sulsel.
“Untuk ketersediaan stok, semuanya sudah diketahui, dari impor sudah masuk semua dan untuk Sulselbar masih aman,” ungkapnya kepada awak media, Senin (17/2).
Imron mengatakan bahwa beras Bulog yang diimpor telah masuk ke Sulselbar dan jumlahnya sekitar 100.000 ton. Sementara itu, ia melihat bahwa kenaikan harga beras saat ini terkait dengan permintaan pasokan.
“Karena produksi masih belum cukup, sementara permintaan tetap, bahkan meningkat. Apalagi menjelang bulan puasa dan hari raya, pasti permintaan akan meningkat, oleh karena itu kita harus siap,” jelasnya.
Imron Rosidi juga menyebutkan bahwa terdapat kekosongan beras di retail karena adanya pembatasan HIT. Namun, untuk produsen, ia menyatakan bahwa harga beras mengalami kenaikan dan sedikit terganggu karena pembatasan HIT.
“Dari Bulog, saat ini telah terjadi kerja sama dengan Alfamart, Indomaret, dan akan segera direalisasikan sehingga beras SPHP juga tersedia di retail modern,” tambahnya.
Lebih lanjut, Imron menyatakan bahwa harga beras di retail modern berkisar antara Rp 10.900 hingga Rp 54.500. Ia juga menjelaskan bahwa pengisian di tempat retail modern hanya dilakukan sesuai dengan pesanan pembelian.
“Kita akan terus memastikan pasokan di pasar dan pasar murah. Bantuan pangan sebelumnya sempat berhenti dari tanggal 8 hingga 14, mungkin hal itu juga berdampak,” tambahnya.