ANGINDAI.COM – Harga emas di pasar spot naik lebih dari 2 persen sepekan seiring data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang suram mendukung kemungkinan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di 2024.
Menurut data pasar, emas spot naik 0,61 persen secara harian ke USD2.360 per troy ons pada Jumat (10/5) lalu. Dengan ini, si logam kuning tersebut melonjak 2,5 persen dalam sepekan.
Secara teknikal, dalam chart harian, sejauh bertahan di level USD2.337, emas berpotensi kembali mendekati level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di USD2.414 per troy ons, dengan area resistance terdekat di level psikologis USD2.400 per troy ons.
Kontrak berjangka (futures) emas untuk pengiriman Juni naik USD34,70, atau 1,5 persen, menjadi USD2.375 per troy ons di Comex. Harga berdasarkan kontrak paling aktif tersebut naik 2,9 persen untuk minggu ini dan menandai penutupan terbaiknya sejak 19 April, menurut Dow Jones Market Data.
“Minat terhadap logam mulia didorong oleh data AS yang lemah, yang mendukung argumen untuk penurunan suku bunga AS tahun ini,” kata Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, dikutip MarketWatch, Jumat (10/5).
Pada Jumat, data sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan penurunan menjadi 67,4 pada pembacaan awal Mei, turun dari 77,2 pada sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan angka 76.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis, klaim tunjangan pengangguran awal naik sebesar 22.000 menjadi 231.0000 dalam pekan yang berakhir 4 Mei – tertinggi sejak Agustus lalu.
Harga emas telah jatuh sejak mencapai rekor tertinggi $2,413.80 pada 19 April, tetapi emas masih melonjak 14,6 persen secara tahunan (YoY).
Harga diperdagangkan hanya di bawah 2% dari harga ATH, sehingga “rekor baru mungkin akan segera terjadi dengan kekuatan fundamental yang tepat,” kata Otunuga kepada MarketWatch.
Hal ini “mengarahkan perhatian kita pada laporan [indeks harga konsumen] pekan depan, yang dapat mempengaruhi ekspektasi seputar apa yang akan dilakukan The Fed pada paruh kedua 2024,” imbuhnya.
Para trader saat ini memperkirakan hampir 25 persen kemungkinan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada Juli, dan melonjak menjadi hampir 49 persen pada September, menurut CME FedWatch Tool.
“Setiap perubahan besar terhadap ekspektasi ini kemungkinan akan mempengaruhi harga emas,” pungkas Otunuga.