ANGINDAI.COM – RSUD Madising Pinrang terus memperkuat peran promotif dan preventifnya dalam pelayanan kesehatan masyarakat dengan mengadakan kegiatan penyuluhan yang berfokus pada pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan kesalahan penggunaan obat.
Bertempat di ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan, kegiatan ini menarik perhatian banyak pengunjung dan pasien rawat jalan yang antusias mengikuti jalannya acara.
Direktur RSUD Madising, dr. Ulianti Ramli, mengungkapkan bahwa penyuluhan ini merupakan bentuk komitmen rumah sakit dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli akan kesehatan.
“Kami ingin masyarakat berperan aktif dalam menjaga kesehatan, bukan hanya datang ke rumah sakit ketika sudah sakit. Pencegahan dan edukasi adalah kunci,” tegasnya, Selasa (29/4/2025).
Penanganan Demam Berdarah dan Langkah Preventif
Pemateri pertama, Ayu Saraswati, S.Kep, menjelaskan bahwa DBD masih menjadi ancaman serius, khususnya di musim pancaroba.
Ia memaparkan gejala-gejala umum seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit, serta mengedukasi peserta tentang pentingnya deteksi dini dan tindakan 3M Plus menguras, menutup, mendaur ulang tempat penampungan air, serta menambahkan langkah seperti penggunaan lotion anti-nyamuk dan kelambu.
Edukasi Penggunaan Obat yang Aman
Apoteker Ahmad Taufik, S.Si, mengupas berbagai kesalahan umum dalam penggunaan obat, termasuk menghentikan konsumsi sebelum waktunya, mencampur obat tanpa konsultasi medis, serta menyimpan obat di tempat yang tidak sesuai.
Ia menekankan pentingnya membaca label, mematuhi dosis, dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi obat.
“Kesalahan dalam penggunaan obat bisa menimbulkan efek samping atau bahkan memperburuk kondisi pasien,” ujarnya.
Interaktif dan Respons Masyarakat
Penyuluhan berlangsung dalam format interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana peserta memanfaatkan kesempatan untuk berkonsultasi langsung. Hadir dalam kegiatan tersebut pasien, keluarga pasien, serta pengunjung rumah sakit lainnya.
Komitmen Jangka Panjang
RSUD Madising menyatakan akan terus menggelar edukasi serupa secara berkala sebagai bagian dari transformasi pelayanan publik yang lebih menyeluruh dan manusiawi. Fokus tidak hanya pada penyembuhan, tetapi juga pencegahan dan pemberdayaan masyarakat.