Maraknya Pencurian Sapi di Desa Padang Loang, Warga Resah dan Harapkan Polisi Bertindak Tegas
ANGINDAI.COM – Warga Desa Padang Loang, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibuat resah oleh maraknya kasus pencurian sapi yang terjadi di daerah mereka. Hingga kini, kasus tersebut belum terpecahkan meskipun telah dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Salah seorang warga desa, Wahid, mengungkapkan bahwa peristiwa pencurian sapi kembali terjadi di desa mereka.
Sebanyak tiga ekor ternak sapi dilaporkan hilang pada 6 Maret 2025 lalu. Salah satu sapi yang hilang merupakan ternak miliknya.
“Iya, di desa kami marak lagi pencurian sapi,” ujar Wahid kepada media pada Selasa (25/3/2025).
Menurut Wahid, peristiwa pencurian sapi kali ini telah menyebabkan kerugian yang signifikan bagi peternak, mencapai puluhan juta rupiah.
Dua ekor sapi yang hilang diketahui milik seorang warga bernama Jabir, sedangkan satu ekor lainnya adalah milik Wahid sendiri.
“Sapi hilang itu dua ekor milik warga bernama Jabir, satu ekor sapi saya. Tanggal 6 Maret kemarin hilang,” jelasnya. “Kerugiannya kurang lebih puluhan juta itu,” tambah Wahid.
Berharap agar kasus ini dapat segera diatasi, Wahid melaporkan insiden tersebut ke Polsek Patampanua pada 7 Maret 2025.
Ia menyatakan harapan agar pihak kepolisian dapat serius menangani laporan warga terkait pencurian sapi yang terus terjadi di Desa Padang Loang.
“Kami minta polisi serius. Ini kasusnya sudah berulangkali, tidak ada sampai sekarang pelaku ditangkap. Di mana lagi kami melapor kalau bukan ke polisi,” tegasnya.
Warga berharap pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku dan mencegah terjadinya pencurian sapi di masa mendatang, mengingat dampak yang ditimbulkan sangat meresahkan masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Patampanua, Iptu Muis Panrita, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan.
Kendala terbesar dalam mengusut kasus tersebut adalah minimnya alat bukti, termasuk absennya CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Masih penyelidikan. Memang kendala kami dalam kasus ini karena TKP-nya jauh. Kemudian kita kehilangan jejak pelaku karena tidak ada CCTV,” ujar Iptu Muis.