ANGINDAI.COM – Los Angeles, Amerika Serikat, saat ini tengah dilanda tragedi besar akibat kebakaran hutan yang meluas hingga ke kawasan permukiman.
Kebakaran yang dimulai sejak Selasa pagi ini telah menyebabkan 10 korban jiwa dan memaksa sekitar 70.000 penduduk untuk mengungsi.
Keadaan semakin memburuk dengan adanya angin kencang Santa Ana dan vegetasi yang sangat kering, yang memperburuk penyebaran api dengan sangat cepat.
Penyebab Kebakaran
Kebakaran kali ini tercatat sebagai salah satu yang terparah dalam sejarah Los Angeles, menghanguskan lebih dari 10.000 bangunan. Para pejabat Los Angeles County mengumumkan bahwa kebakaran ini dipicu oleh kombinasi kondisi cuaca ekstrem dan dampak perubahan iklim.
Angin Santa Ana yang kuat, disertai dengan kekeringan yang berkepanjangan, menciptakan kondisi yang sangat ideal bagi penyebaran api. Vegetasi yang kering dan melimpah menjadi bahan bakar alami yang dengan mudah mempercepat laju kebakaran.
Kronologi Kebakaran
– 7 Januari 2025: Kebakaran dimulai di Pacific Palisades.
– 8 Januari 2025: Api menyebar dengan cepat ke Eaton dan Hollywood Hills.
– 9 Januari 2025: Evakuasi massal diperintahkan; sumber daya kewalahan.
– 10 Januari 2025: Upaya pemadaman terus berlanjut di tengah tantangan yang sedang berlangsung.
Dampak dan Upaya Pemulihan
Kebakaran ini tidak hanya menghanguskan lahan, tetapi juga menghancurkan kehidupan. Lebih dari 70.000 penduduk kehilangan tempat tinggal, termasuk 97 WNI dan diaspora Indonesia.
Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai triliunan rupiah, berkisar antara Rp844 triliun hingga Rp2.447 triliun. Lebih dari 1.000 bangunan hancur, dan hampir 16.000 hektar lahan terbakar.
Dampak jangka panjang termasuk trauma psikologis, kesulitan ekonomi, kekurangan perumahan, dan kerusakan lingkungan.
Upaya penyelamatan terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengurangi dampak lebih lanjut. Tim pemadam kebakaran bekerja tanpa henti untuk mengendalikan kobaran api yang terus meluas, sementara penduduk lokal berusaha keras menyelamatkan diri dan barang berharga mereka di tengah-tengah situasi darurat yang penuh ketidakpastian.
