ANGINDAI.COM – Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai emiten perbankan syariah terbesar di Indonesia, memberikan tanggapan terkait pemindahan dana dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dari BSI ke sejumlah bank syariah lain.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menegaskan komitmen BSI untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani seluruh lini masyarakat, termasuk ekonomi umat.
“BSI berkomitmen untuk selalu melayani dan mengembangkan ekonomi umat, melalui kolaborasi dengan mitra strategis dan seluruh stakeholder, guna mendorong ekonomi dan keuangan syariah demi kemaslahatan bangsa,” kata Wisnu dalam keterangan tertulisnya.
BSI juga berupaya menjadi bank modern dan inklusif, tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip syariah. Wisnu menambahkan bahwa BSI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik institusi maupun perorangan, untuk meningkatkan inklusi dan penetrasi keuangan syariah.
Sebelumnya, PP Muhammadiyah memutuskan untuk mengalihkan dananya dari BSI. Dana tersebut kemudian dialihkan ke sejumlah bank syariah lain, termasuk Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, dan bank syariah lain yang selama ini melakukan kerja sama dengan Muhammadiyah.
Wisnu menegaskan bahwa BSI akan terus menjadi mitra strategis dan siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam mengembangkan berbagai sektor ekonomi umat, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi bangsa.
Per Maret 2024, BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp 59,2 triliun, dengan sektor UMKM mendominasi sebesar Rp 46,6 triliun.
Selain itu, BSI juga menjalin kerja sama dengan PP Muhammadiyah, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), dan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dalam penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi KPR Sejahtera FLPP kepada pegawai di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah.
Kerja sama dengan PP Muhammadiyah juga bertujuan memacu inklusivitas dan penetrasi keuangan syariah di Indonesia, membantu pelaku UMKM yang berada di bawah naungan Muhammadiyah agar dapat naik kelas dan menumbuhkan minat masyarakat yang ingin menjadi wirausaha.
