ANGINDAI.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang telah melaksanakan kegiatan penyemprotan fogging sebagai bagian dari upaya pencegahan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pengelolaan program DBD Dinas Kesehatan Pinrang, Muh Sabir mengatakan Fogging merupakan metode pengendalian nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan vektor penyakit DBD.
“Kita sasar di daerah-daerah endemik DBD. Beberapa titik di Kelurahan Pacongan dan Kelurahan Temmassarangnge, Kecamatan Paleteang,” kata Sabir kepada Angindai.com, Selasa (21/5).
Mesin fogging mengeluarkan asap berisi insektisida yang efektif membunuh nyamuk dewasa.
Namun, perlu diingat bahwa fogging hanya efektif dalam mengatasi kasus luar biasa (KLB) atau wabah DBD di suatu daerah.
Kegiatan ini harus dilakukan sesuai aturan, termasuk koordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan puskesmas.
Kata dia Fogging juga harus dilakukan saat nyamuk Aedes aegypti aktif, yaitu sekitar pukul 08.00-11.00 WIB dan pukul 14.00-17.00 WIB.
“Meskipun efektif menurunkan populasi nyamuk, fogging tidak dapat mengatasi telur dan larva yang menjadi sumber infeksi DBD,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pinrang drg Dyah Puspita Dewi berharap dalam pencegahan DBD secara keseluruhan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lebih efektif daripada fogging.
“PSN melibatkan penemuan dan penghapusan sarang nyamuk serta mengedukasi masyarakat tentang tindakan 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghindari perkembangan jentik nyamuk di lingkungan sekitar” harapnya.