ANGINDAI.COM – Pesawat Boeing 747-412 milik Garuda Indonesia mengalami insiden mesin kanan terbakar saat take off di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Pesawat yang membawa jamaah haji itu tak langsung mendarat namun sempat berputar sebelum melakukan pendaratan darurat. Hal ini diketahui dari sebuah video yang memperlihatkan pesawat yang membawa 450 jamaah haji asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengalami masalah.
Terlihat mesin kanan mengeluarkan api ketika pesawat sedang berakselerasi saat take off. Peristiwa itu membuat Pilot in Command (PIC) mengambil keputusan Return to Base (RTB) setelah mempertimbangkan kondisi kendala mesin pesawat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, keputusan RTB diambil oleh PIC, tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin. Proses itu lantaran diduga ada kerusakan pada salah satu mesin pesawat, setelah terjadi percikan api pada salah satu mesin.
Menurutnya, keputusan RTB mempertimbangkan kendala mesin pesawat yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Artinya, mesin pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebelum kembali beroperasi.
“Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT,” ujar Irfan Setiaputra dalam keterangannya, dikutip Kamis (16/5/2024).
“Dan hingga pernyataan ini disampaikan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti,” kata dia.
Irfan memastikan, seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik, dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.
Sementara itu, Pakar aviasi Abi Satria, memberikan penjelasan mengenai pesawat Garuda sempat berputar-putar di udara dengan kondisi mesin keempat bermasalah sebelum melakukan pendaratan darurat.
Lewat akun Instagram pribadinya, @inimasabi, Abi menjelaskan jika berdasarkan penuturannya, pesawat tersebut berputar-putar untuk mencegah terjadinya kebakaran ketika pesawat mendarat.
“Pesawat ini gak langsung serta-merta balik buat mendarat lagi. Holding dulu di atas atau berputar-putar di langit untuk membakar bahan bakar. Ini untuk memenuhi nilai MLW. MLW adalah Maximum Landing Weight, berat maksimum untuk sebuah pesawat bisa kembali mendarat,” ujar Abi Satria dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya.
Menurut Abi Satria, seluruh pilot sudah dibekali kemampuan untuk mengendalikan pesawat yang mengalami masalah. Untuk itu, kecelakaan dapat dihindari, meski mesin dalam keadaan mati.
“Kalau kamu mau terbang menggunakan maskapai apa pun dalam waktu dekat, ke rute mana pun, gak usah takut. Yang penting berdoa saja. Selebihnya percayakan kepada awak kabin dan juga pilot yang menerbangkan pesawat kamu,” katanya.
Dalam kolom komentar, Abi Satria mengatakan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan GA1105 tersebut sudah beroperasional kembali. Pesawat tersebut kembali mengantar rombongan jemaah haji menuju Arab Saudi.
Sebagai informasi, penerbangan langsung dari Jakarta menuju Jeddah dibutuhkan waktu sekitar 9 jam 50 menit. Sehingga dibutuhkan pesawat dengan kondisi yang baik untuk melakukan penerbangan dalam waktu yang cukup panjang.