DaerahNews

BPBD-Dinas SDABK Pinrang Sosialisasi Kewaspadaan Potensi Bencana di Babana

×

BPBD-Dinas SDABK Pinrang Sosialisasi Kewaspadaan Potensi Bencana di Babana

Sebarkan artikel ini
BPBD Pinrang
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang, Dr. Rhommy RM Manule, melakukan sosialisasi mitigasi dan kewaspadaan terhadap potensi bencana abrasi sungai bagi warga Dusun Babana, Selasa (16/4).

ANGINDAI.COM – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang, Dr. Rhommy RM Manule, melakukan sosialisasi mitigasi dan kewaspadaan terhadap potensi bencana abrasi sungai bagi warga Dusun Babana, Selasa (16/4).

Selain sosialisasi, pihaknya bersama Kabid Irigasi Pedesaan Dinas SDABK Pinrang Husni Nakka, Danramil, Kapolsek dan Kepala Desa setempat melakukan pengecekan langsung kondisi lokasi terdampak abrasi sungai di hilir Sungai Saddang.

Tercatat Dusun Babana, Desa Baba Binanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang menjadi langganan luapan air sungai Saddang. Menyebabkan sejumlah warga setempat direlokasi ke tempat yang aman.

“Sosialisasi ini kita lakukan sebagai langkah kewaspadaan terhadap potensi bencana abrasi sungai bagi warga Dusun Babana dan Dusun Cillelang,” kata Rhommy kepada Angindai.com, Selasa (16/4).

Rhommy mengatakan perubahan bentang alam di daerah aliran sungai, terutama di Dusun Babana dan Dusun Cillelang Desa Bababinanga yang berbatasan langsung dengan aliran Sungai Saddang telah diamati dan ditemukan sejak kejadian tanggal 7 dan 8 Maret 2024 lalu. 

“Perubahan alur dan arus sungai ini, dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim dan cuaca yang bisa terjadi kapan saja. Curah hujan, hidrometeorologi, topografi tanah, dan geomorfologi semuanya mempengaruhi perubahan lingkungan,” jelasnya.

BPBD Pinrang bersama pihak terkait, telah melakukan survey jejak dan pemetaan wilayah untuk memitigasi potensi dampak abrasi sungai Saddang di Dusun Babana.

Kejadian itu menyebabkan satu bangunan sarang burung walet milik warga terbawa arus sungai baru baru ini.

Erosi tebing sungai Saddang di wilayah tersebut sepanjang 2 kilometer, mengakibatkan abrasi menyebabkan kerugian pada areal perkebunan milik warga.

“Banjir juga merusak tanggul sungai diperkirakan sepanjang 200 meter. Hal ini akan berdampak pada pemukiman warga,” jelas Rhommy.

Ia mengungkapkan kondisi terkini warga setempat, bekerja sama dengan Kepala Desa, telah membuat tanggul sementara di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi meluapnya air sungai.

“Pos pengamatan juga telah dibentuk untuk memantau pengerjaan tanggul darurat. Selain itu kami meminta kepada seluruh warga untuk tetap waspada dan berkoordinasi dengan Kepala Desa serta aparat pemerintah setempat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Irigasi Pedesaan Dinas SDABK Pinrang Husni Nakka mengatakan saat ini, pihaknya telah menyiapkan justifikasi teknis untuk penanganan abrasi sungai dengan BBWS Jeneberang Pompengan, yang didukung dengan data dari BPBD Pinrang.

Sebelumnya dikabarkan, Sebuah bangunan tua yang dahulu dijadikan sarang burung walet di bantaran Sungai Saddang, Dusun Babana, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, mengalami ambruk akibat luapan sungai.

“Awal bulan Maret, pemilik bangunan dan barang-barang berharga telah direlokasi ke tempat yang lebih aman,” kata Rhommy, Minggu malam (14/4/2024).

Meskipun bangunan tersebut tidak lagi dihuni dan hanya digunakan sebagai sarang burung walet, BPBD telah berupaya untuk mengantisipasi kerugian lebih lanjut. 

“Sejak awal, kami telah melakukan tindakan antisipatif untuk mengurangi dampak kerugian. Kondisi bangunan memang tidak memungkinkan untuk ditinggali,” jelas Rhommy.