ANGINDAI.COM – Pekan ini menjadi momen gemilang bagi para investor yang mempercayakan aset safe haven mereka pada emas. Harga emas terus mencatat rekor tertinggi, menembus batas baru dari hari ke hari.
Penutupan perdagangan Jumat (8/3) menunjukkan harga emas spot mencapai US$ 2.178,95 per ons troi, mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa. Penguatan harga emas sebesar 0,88% pada perdagangan tersebut.
Dalam sepekan, harga emas spot melonjak 4,71% atau sebesar US$ 98,03. Sejak awal tahun, kenaikan harga emas spot mencapai 5,62% dari posisi akhir 2023 yang tercatat sebesar US$ 2.062,98 per ons troi.
Harga emas kontrak April 2024 di Commodity Exchange juga mencatatkan rekor tertinggi pada Jumat 8 Maret 2024 dengan mencapai US$ 2.185,50 per ons troi. Peningkatan sebesar 0,94% terjadi dalam perdagangan tersebut.
Dalam sepekan, harga emas berjangka melonjak sebesar 4,28% atau US$ 89,8 dari posisi Jumat sebelumnya pada tanggal 1 Maret 2024. Sejak awal tahun, harga emas kontrak ini telah menguat sebesar 4,48%.
Peningkatan harga emas ke level tertinggi terjadi berkat data yang menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran di AS, yang meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Bahkan, harga emas mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Oktober.
Indeks dolar melemah sebesar 1,11% sepanjang pekan ini, membuat harga emas menjadi lebih terjangkau bagi para pembeli yang memegang mata uang lain. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari satu bulan.
Para pedagang meningkatkan spekulasi bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Mei setelah laporan pekerjaan. Namun, skenario yang lebih mungkin adalah penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni, dengan peluang sebesar 73%.
Rekor harga emas tidak hanya mencatatkan kenaikan pada pasar spot, tetapi juga pada patokan harga emas London. Pada lelang sore Jumat, harga mencapai rekor tertinggi US$ 2.171,30 per ons troi, menurut London Bullion Market Association (LBMA).
Para analis memperkirakan bahwa tren kenaikan harga emas akan terus berlanjut secara keseluruhan, meskipun mungkin akan mengalami konsolidasi singkat. Faktor suku bunga rendah dan kecenderungan tradisional emas sebagai aset safe haven turut mendukung kenaikan tersebut.