angindai.com platfom digital modern
News

Dinas SDABK Dampingi Tim Mitigasi Abrasi Sungai Saddang di Pinrang

×

Dinas SDABK Dampingi Tim Mitigasi Abrasi Sungai Saddang di Pinrang

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Dinas SDABK Pinrang dan BBWSPJ lakukan survei desain dan pengukuran hidromatik (12-13/11/2025) untuk mitigasi abrasi tanggul Sungai Saddang di Desa Teppo dan Masolo.
Kolaborasi Dinas SDABK Pinrang dan BBWSPJ lakukan survei desain dan pengukuran hidromatik (12-13/11/2025) untuk mitigasi abrasi tanggul Sungai Saddang di Desa Teppo dan Masolo.

ANGINDAI.COM – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Kabupaten Pinrang, melalui Kepala Bidang Irigasi dan Pedesaan Husni Nakka, mendampingi Tim Ahli Perencanaan dan Kepala Bidang Perencanaan dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan – Jeneberang (BBWSPJ) dalam kegiatan survei desain, pengukuran, dan studi hidromatik. Kegiatan ini bertujuan untuk mitigasi dan penanganan abrasi tanggul Sungai Saddang di wilayah Desa Teppo dan Desa Masolo.

Survei intensif ini dilaksanakan selama dua hari, pada 12 hingga 13 November 2025. Fokus utama kegiatan adalah pengumpulan data akurat terkait kondisi geografis, hidrologis, dan tingkat kerusakan tanggul akibat abrasi. 

Data yang diperoleh akan menjadi dasar vital dalam perumusan desain teknis yang komprehensif untuk penanganan abrasi permanen.

Husni Nakka menjelaskan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Pinrang dan BBWSPJ adalah langkah strategis untuk mencari solusi jangka panjang terhadap masalah abrasi yang kerap mengancam permukiman dan lahan pertanian di sepanjang aliran Sungai Saddang. 

“Kami berupaya memastikan penanganan abrasi ini dilakukan secara terencana dan terukur, dengan melibatkan pihak berkompeten seperti BBWSPJ,” ujarnya.

Tim di lapangan menggunakan peralatan survei mutakhir, termasuk teknologi GPS Geodetik, untuk mendapatkan data elevasi dan koordinat yang presisi. 

Studi hidromatik juga dilakukan untuk memahami pola aliran sungai, kecepatan arus, dan potensi daya kikis air, yang semuanya krusial dalam merancang struktur pengaman sungai yang efektif.

Desa Teppo dan Masolo merupakan daerah yang paling rentan terdampak abrasi, terutama saat musim penghujan dengan debit air Sungai Saddang yang tinggi. 

Diharapkan, hasil dari survei desain ini akan segera ditindaklanjuti dengan rencana konstruksi fisik guna melindungi infrastruktur dan masyarakat dari dampak bencana hidrologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *