angindai.com platfom digital modern
News

Abrasi Pantai di Pinrang Rusak 200 Meter Jalan Beton dan Grip Pelindung Ikut Hilang

×

Abrasi Pantai di Pinrang Rusak 200 Meter Jalan Beton dan Grip Pelindung Ikut Hilang

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COMAbrasi pantai yang dipicu cuaca ekstrem telah menerjang Lingkungan Serang, Kelurahan Data, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Kejadian ini menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur vital, yakni jalan beton penghubung antar lingkungan sepanjang 200 meter dan lima unit grip pelindung garis pantai.

Informasi yang dihimpun angindai.com, berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten Pinrang, peristiwa abrasi ini terjadi sejak Jum’at, 7 November 2025 lalu, sekitar pukul 14.30 Wita.

Tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun warga yang terdampak langsung akibat kejadian ini.

Kepala Pelaksana BPBD Pinrang, Rhommy RM Manule melalui laporannya, menjelaskan bahwa penyebab utama abrasi adalah cuaca ekstrem dan intensitas hujan tinggi.

Kondisi ini memicu terjadinya gelombang pasang air laut yang kuat, yang kemudian menggerus dan mengikis tepi pantai secara signifikan.

“Kerusakan infrastruktur yang tercatat meliputi jalan beton penghubung antar lingkungan sepanjang kurang lebih 200 meter yang terkikis dan tergerus air laut,” kata Rhommy RM Manule kepada angindai.com, Jum’at (14/11/2025).

Selain itu, menurutnya terjangan gelombang juga menyebabkan tiga unit grip pelindung garis pantai terbongkar dari posisinya, sementara dua unit grip lainnya dilaporkan hilang tersapu air laut.

“Selain Itu, kerusakan juga terbongkarnya 3 grip, dan hilangnya 2 grip pelindung garis pantai,” tambahnya.

Abrasi Pantai di Pinrang Rusak 200 Meter Jalan Beton dan Grip Pelindung Ikut Hilang - angindai.com
Abrasi Pantai di Pinrang Rusak 200 Meter Jalan Beton dan Grip Pelindung Ikut Hilang – angindai.com

Total kerugian material akibat kerusakan ini masih dalam proses penghitungan pihak BPBD Pinrang.

Kata dia, hingga laporan ini diturunkan, kondisi terkini di lokasi menunjukkan warga tetap waspada.

Masyarakat khawatir akan adanya potensi abrasi susulan dan naiknya gelombang air laut yang dapat berdampak lebih besar, terutama mengancam area pemukiman dan perkampungan warga.

Sebagai tindak lanjut, tim BPBD Kabupaten Pinrang telah turun ke lokasi. Pada hari Kamis, 13 November 2025, Kalaksa BPBD bersama Tim Monev RR telah melakukan asesmen dan pendataan kerusakan.

“Upaya koordinasi untuk mitigasi dan penanganan darurat juga terus dilakukan bersama Lurah Data, aparat kelurahan setempat, serta unsur TNI-POLRI,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *