ANGINDAI.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang melalui Tim Kerja Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) hari ini menyelenggarakan Workshop Best Practice “1 Desa 1 Perawat” dalam rangka penguatan Implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP), Kamis (16/10/2025) di Hotel MS Pinrang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan di tingkat desa.
Workshop dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, dr. Amtsyir Muhadi, M.Adm.Kes, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) atas inisiasi kegiatan penting ini.
“Perkesmas sangat mengutamakan Promosi Kesehatan, dan ini sejalan dengan roh dari Integrasi Layanan Primer (ILP),” ujar dr. Amtsyir. “ILP hadir untuk menyelenggarakan pelayanan berdasarkan siklus hidup (life cycle) bagi semua sasaran layanan, dan peran perawat pustu serta pengelola perkesmas sangat vital dalam mencapai hal tersebut.”
Turut mendampingi dalam pembukaan adalah Koordinator Perkesmas Provinsi Sulawesi Selatan, Erwing Marsuki, S.Kep, Ners, M.Kep, yang juga bertindak sebagai narasumber. Turut hadir Kepala Bidang Yankes, Hj. Nurhaeda, SKM, M.Kes, dan Ketua Tim Kerja Yankestrad, Siti Chadijah, SKM.
Workshop ini diikuti oleh peserta dari Pengelola Perkesmas dan Perawat Puskesmas Pembantu (Pustu) dari 18 Puskesmas se-Kabupaten Pinrang. Peserta diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan dan praktik terbaik untuk diterapkan langsung di wilayah kerja masing-masing.
Sesi materi diawali oleh Narasumber pertama, Erwing Marsuki, S.Kep, Ners, M.Kep, yang menyampaikan paparan mengenai Kebijakan Perkesmas dalam program Integrasi Layanan Primer. Beliau menekankan pentingnya Perkesmas sebagai jembatan antara pelayanan kesehatan di Puskesmas dengan masyarakat di desa, memastikan setiap individu mendapatkan layanan promotif dan preventif sesuai kebutuhan siklus hidupnya.
Sementara itu, sesi kedua diisi oleh Suryani Usman, S.Kep, Ners dari Puskesmas Maros Baru. Suryani membagikan pengalaman nyata dan sukses melalui materi Best Practice 1 Desa 1 Perawat. Model ini menunjukkan bagaimana penempatan satu perawat yang fokus di satu desa dapat secara signifikan meningkatkan cakupan layanan kesehatan, khususnya kunjungan rumah dan intervensi promotif-preventif, yang merupakan inti dari penguatan layanan primer.
























