ANGINDAI.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan performa positif, dibuka menguat ke level 8.140,41 pada Senin, 29 September 2025. Kenaikan sebesar 41,07 poin atau 0,51 persen ini didorong oleh optimisme investor terhadap sentimen global dan domestik menjelang akhir bulan.
Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup di kisaran 8.099. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.149,46 dan terendah di 8.134,83, menunjukkan volatilitas namun dengan tren penguatan.
Aktivitas perdagangan tercatat moderat dengan total volume transaksi mencapai 14,31 juta lot senilai Rp715,31 miliar, dengan frekuensi 91.370 kali. Di pasar reguler, volume transaksi mencapai 14,30 juta lot senilai Rp714,27 miliar.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net foreign buy) di semua pasar sebesar Rp582,67 miliar, yang terdiri dari Rp259,74 miliar di pasar reguler dan Rp322,93 miliar di pasar tunai atau negosiasi. Partisipasi investor domestik mendominasi dengan porsi transaksi mencapai 62,39 persen, sementara investor asing 37,61 persen. Arus masuk dana asing terlihat dari nilai pembelian asing sebesar Rp8,55 triliun berbanding penjualan Rp7,97 triliun.
Beberapa saham yang menjadi top gainer hari ini antara lain PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) dari sektor konstruksi yang melonjak 34,78 persen ke Rp248. Disusul oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) sektor properti naik 24,82 persen ke Rp3.470, PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) sektor ritel naik 24,76 persen ke Rp655, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) sektor teknologi naik 21,05 persen ke Rp276, dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) sektor perkebunan naik 19,87 persen ke Rp18.400.
Di sisi lain, saham-saham yang mengalami pelemahan tajam meliputi PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) sektor pendidikan turun 10 persen ke Rp108, PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sektor properti turun 10 persen ke Rp540, PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) sektor perikanan turun 9,82 persen ke Rp1.515, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) sektor konstruksi turun 9,64 persen ke Rp178, dan PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) sektor pendidikan turun 9,41 persen ke Rp77.
Secara sektoral, sektor properti memimpin kenaikan dengan lonjakan 2,13 persen, diikuti oleh sektor teknologi naik 1,28 persen. Sektor industri dasar naik 1,54 persen, sektor industri naik 1,01 persen, dan sektor energi naik 0,62 persen. Sektor lainnya seperti infrastruktur (0,62 persen), transportasi (0,31 persen), siklikal (0,44 persen), non-siklikal (0,56 persen), kesehatan (0,39 persen), dan keuangan (0,01 persen) juga menunjukkan penguatan.
Penguatan IHSG awal pekan ini mencerminkan respons positif pelaku pasar terhadap sentimen suku bunga global dan kepastian fiskal domestik. Investor kini memfokuskan perhatian pada potensi kebijakan baru Menteri Keuangan dan arah suku bunga The Fed, yang diperkirakan akan memengaruhi arus modal ke pasar emerging markets, termasuk Indonesia.
Pekan lalu, IHSG berhasil menembus level psikologis 8.100 dan menutup pekan di 8.099, menguat sekitar 0,60 persen dibandingkan periode sebelumnya. Level ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah, dengan sempat menyentuh 8.168 pada 24 September 2025. Meskipun indeks menguat, investor asing tercatat membukukan penjualan bersih sebesar Rp1 triliun di pasar reguler pekan lalu, menunjukkan dominasi sentimen penguatan pasar oleh investor lokal.