ANGINDAI.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, tengah menjadi sorotan publik setelah sebuah video dirinya yang sesumbar akan menghabiskan bahkan merampok uang negara viral di media sosial. Dalam video tersebut, Wahyudin terlihat mengendarai mobil bersama seorang wanita yang merekam aksinya.
Pernyataan kontroversial Wahyudin, “Kita hari ini menuju Makassar menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini. Kita habiskan aja, biar negara ini makin miskin. Membawa hugel ke Makassar membawa uang negara,” mengundang reaksi keras dari berbagai pihak.
Ia juga sempat berkelakar mengenai masa jabatannya yang masih lama, hingga 2031, sebagai wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP).
Menyikapi hal ini, Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi Gorontalo bergerak cepat dengan memanggil Wahyudin Moridu pada Jumat (19/9/2025) malam.
Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama, mengungkapkan hasil pemeriksaan bahwa Wahyudin mengaku tidak sadar saat mengucapkan kata-kata tersebut karena dalam keadaan mabuk.
“Sejak malam sampai besok pagi ke bandara (Djalaluddin Gorontalo), masih kondisi tidak sadar, artinya dalam keadaan mabuk,” ungkap Fikram dalam konferensi pers di kantor DPRD Provinsi Gorontalo.
Fikram menambahkan bahwa Wahyudin juga menyatakan tidak mengetahui bahwa dirinya sedang direkam. Peristiwa dalam video viral ini, menurut pengakuan Wahyudin, terjadi pada Juni 2025 saat ia melakukan perjalanan dinas ke Makassar.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan akan mengkroscek ke ketua komisi I dan pimpinan dewan terkait status perjalanan dinas tersebut, mengingat DPRD tidak melakukan perjalanan dinas pada September.
Sosok wanita berinisial FT yang merekam video tersebut juga menjadi perhatian. Fikram Salilama menyebutkan bahwa FT bukan istri sah Wahyudin, melainkan diduga selingkuhan. Dugaan ini diperkuat dengan pernyataan Wahyudin sendiri dalam video yang menyebut perjalanannya bersama ‘hugel’, singkatan dari hubungan gelap.
Fikram melanjutkan, BK akan segera bersidang untuk membahas kasus ini dan hasilnya akan dibawa ke sidang paripurna pekan depan. Ada potensi besar bagi BK untuk memanggil FT guna menggali motif di balik penyebaran video tersebut.
Menurut pengakuan Wahyudin, FT pernah menghubungi dirinya dan mendesak untuk dinikahi sebelum video itu viral.
“Dia ngotot minta dinikahi, pada prinsipnya mereka ada hubungan. Saya tidak hugel (selingkuhan), istri sirinya, saya tidak tau,” kata Fikram mengutip pernyataan Wahyudin.
Pihak BK juga akan meminta data dari pimpinan dewan yang menyetujui perjalanan dinas perorangan Wahyudin. Fikram menegaskan bahwa ucapan Wahyudin dalam video tersebut sangat berat dan memiliki potensi sanksi serius, bahkan pemecatan, karena secara eksplisit menyebutkan niat “memiskinkan negara”.
Menyusul viralnya video tersebut, Wahyudin Moridu didampingi istrinya, Megawati, telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya warga Gorontalo, melalui video yang diunggah di akun Instagram @wahyumoridu pada Jumat (19/9/2025).
“Saya Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo di sini didampingi istri saya Megawati dengan ini atas nama pribadi dan keluarga saya memohon maaf atas video yang telah diviralkan di media TikTok beberapa waktu lalu,” ujar Wahyudin dalam video tersebut.
Ia mengaku tidak berniat melecehkan atau menyinggung masyarakat Gorontalo yang diwakilinya, dan menyatakan bahwa semua ini murni kesalahannya.
Wahyudin juga menyatakan siap menerima segala konsekuensi yang ditimbulkan dari perbuatannya tersebut dari pihak pemerintah maupun partai.