ANGINDAI.COM – Meski tampil gemilang sebagai penjaga gawang utama Timnas U-23 Indonesia di ajang ASEAN Cup U-23 2025, Muhammad Ardiansyah menghadapi kenyataan pahit: ia berpotensi hanya menjadi kiper ketiga di klubnya, PSM Makassar, musim depan.
Dalam laga semifinal melawan Thailand yang berlangsung Jumat malam (25/7), Ardiansyah menunjukkan performa luar biasa. Ia menerima lima tembakan tepat sasaran, satu di antaranya berbuah gol dari Yotsakorn Burapha.
Namun, momen heroiknya terjadi di babak adu penalti yang berlangsung hingga delapan penendang. Meski sempat salah menebak arah bola, Ardiansyah berhasil menepis tendangan Burapha di eksekusi terakhir, memastikan kemenangan dramatis Indonesia 7-6 setelah bermain imbang 1-1.
Pelatih Gerald Vanenburg memberikan kepercayaan penuh kepada Ardiansyah, yang sebelumnya belum pernah dipanggil ke timnas junior. Keputusan tersebut terbukti tepat, mengingat Ardiansyah mampu menyingkirkan dua nama yang lebih dikenal, yakni Cahya Supriadi dan Daffa Fasya.
Namun, masa depan Ardiansyah di level klub tidak secerah kiprahnya di timnas. Di PSM Makassar, pelatih Bernardo Tavares masih mengandalkan dua kiper senior: Reza Arya dan Hilman Syah. Musim lalu, Reza tampil dalam 17 laga Liga 1, sementara Hilman bermain di 14 pertandingan. Ardiansyah hanya mencatat tiga penampilan, dengan total 11 laga sepanjang kariernya.
Minimnya kompetisi pendamping seperti Piala FA atau Piala Liga di Indonesia membuat peluang bermain bagi kiper pelapis sangat terbatas. Situasi ini memunculkan wacana peminjaman Ardiansyah ke klub lain di Indonesia Super League yang membutuhkan kiper utama.
Ardiansyah sendiri mengungkapkan rasa terima kasih kepada pelatih kiper timnas yang telah membimbingnya, terutama dalam menghadapi adu penalti.
“Dia banyak membantu saya terutama saat memberi arahan tentang arah penalti,” ujar Ardiansyah usai laga kontra Thailand.
Dengan final melawan Vietnam yang akan digelar Selasa (29/7), Ardiansyah masih memiliki satu kesempatan lagi untuk membuktikan kualitasnya di panggung internasional.
Namun, tantangan sesungguhnya menanti di level klub, di mana ia harus bersaing keras untuk mendapatkan tempat di bawah mistar gawang PSM Makassar.