angindai.com platfom digital modern
Pendidikan

Majukan Pendidikan di Pinrang, KMP UNM Selenggarakan Sekolah Riset

×

Majukan Pendidikan di Pinrang, KMP UNM Selenggarakan Sekolah Riset

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Kerukunan Mahasiswa Pinrang Universitas Negeri Makassar (KMP UNM) menyelenggarakan seminar dalam rangkaian kegiatan Sekolah Riset yang berlangsung di Aula Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang, pada Jumat (13/6).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum KMP UNM periode 1999–2000, Abdul Wahid Nara, S.Pd., M.Pd. Dengan mengusung tema “Pendidikan Berkualitas Membentuk Generasi Emas”, seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai fondasi dalam membentuk generasi unggul di masa depan.

Selain sebagai ruang diskusi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat mengenai tantangan dunia pendidikan saat ini, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang progresif dan inklusif. Seminar ini turut memberi motivasi kepada tenaga pendidik dan pelajar untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran serta pengembangan diri.

Adapun narasumber yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Wakil Bupati Kabupaten Pinrang, Sudirman Bungi, S.IP., M.Si., Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Pinrang, Ridwan Baits, S.Pd., Ketua Umum KMP UNM periode 1999–2000, Abdul Wahid Nara, S.Pd., M.Pd., serta Ketua Ikatan Alumni KMP UNM, Roby, S.Pd.

Dalam pemaparannya, Sudirman Bungi menegaskan bahwa pendidikan berkualitas harus mencakup semua jenjang, dan pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar dalam menjamin akses dan mutu pendidikan, khususnya dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Pendidikan sudah pasti menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, khususnya pendidikan dari tingkat PAUD hingga pendidikan menengah,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tantangan besar yang kini dihadapi dunia pendidikan, yakni bukan hanya keterbatasan infrastruktur, tetapi juga menurunnya minat belajar di kalangan pelajar akibat masifnya penggunaan media sosial.

“Hari ini, bukan hanya bangunan sekolah yang harus kita perhatikan, tapi juga bagaimana membangun budaya belajar yang sehat. Sayangnya, media sosial justru membuat anak-anak lebih percaya pada yang viral, bukan yang faktual,” tegasnya.

Sementara itu, Ridwan Baits menyampaikan bahwa anggaran pendidikan tahun ini yang dialokasikan khusus untuk infrastruktur mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

Meski tidak disebutkan secara rinci jumlah atau persentasenya, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sarana dan prasarana pendidikan.

Senada dengan itu, Roby menekankan pentingnya kepemimpinan yang berkualitas di lingkungan sekolah.

Menurutnya, untuk menciptakan pendidikan yang unggul dan berdaya saing, sekolah membutuhkan pemimpin yang memiliki visi ke depan, mampu membangun kerja sama lintas sektor, serta menjadi sumber inspirasi bagi komunitas pendidikan.

“Setiap sekolah itu membutuhkan pemimpin yang visioner, kolaboratif, dan inspiratif,” ujarnya.

Roby meyakini bahwa kepemimpinan yang kuat dan inspiratif akan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan adaptif terhadap perkembangan zaman, sehingga mampu mencetak generasi unggul.

Sementara itu, Abdul Wahid Nara menambahkan bahwa setiap guru memiliki peran strategis dalam mengembangkan inovasi pembelajaran.

Ia menjelaskan bahwa terdapat program-program yang mendorong para guru untuk berinovasi di sekolah, dan minimal setiap guru harus memiliki satu inovasi yang dikembangkan secara berkelanjutan.

“Ada beberapa program, dan salah satunya mewajibkan setiap guru memiliki satu inovasi yang difokuskan dan dikembangkan di sekolah,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *