angindai.com platfom digital modern
DaerahNews

Kantong Lumpur Bendungan Benteng Erosi, Ribuan Hektare Sawah Pinrang Sidrap Wajo dalam Bahaya

×

Kantong Lumpur Bendungan Benteng Erosi, Ribuan Hektare Sawah Pinrang Sidrap Wajo dalam Bahaya

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Ancaman serius menghantui Bendungan Benteng di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Kantong lumpur yang berfungsi sebagai penahan air di bendungan tersebut tergerus dan berpotensi jebol sepanjang 150 meter.

Jika tidak segera ditangani, lebih dari 55 ribu hektare area persawahan di tiga kabupaten Pinrang, Sidrap dan Wajo berisiko terdampak.

Kepala Bidang Pedesaan dan Irigasi Dinas Sumber Daya Air, Bina Konstruksi (SDABK) Pinrang, Husni Nakka, mengungkapkan bahwa saat ini bagian kantong lumpur yang telah tergerus mencapai 50 meter.

“Dari total 150 meter yang terancam jebol, sudah ada 50 meter yang mengalami erosi,” kata Husni kepada Angindai.com, Jum’at (13/6/2025).

“Karena memang kantong lumpur ini berada tepat diatas Sungai Saddang. Ditambah lagi derasnya arus air dari kantong lumpur itu sendiri memicu terjadinya erosi,” tambahnya.

Sebagai upaya penanganan darurat, pihaknya telah melakukan pemasangan karung berisi tanah di titik-titik kritis untuk menahan tanggul agar tidak semakin terkikis.

“Jika tidak segera dilakukan intervensi lebih lanjut, dampaknya akan sangat besar bagi petani di tiga kabupaten tersebut,” tambah Husni.

Kerusakan pada bendungan ini berpotensi memicu krisis di sektor pertanian, terutama bagi ribuan petani yang menggantungkan penghidupannya pada sistem irigasi yang bersumber dari Bendungan Benteng.

“Jika kantong lumpur ini benar-benar jebol, pasokan air untuk irigasi bisa terganggu, mengancam produksi padi di wilayah Pinrang, Sidrap dan Wajo,” jelasnya.

Menurutnya, menanggapi kondisi tersebut, Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang guna mencari solusi jangka panjang atas permasalahan ini.

Sebagai langkah respons cepat, Tim TKC Penanganan Bencana dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR, yang dipimpin oleh Kasubdit Perencanaan, Ganies, bersama BBWS Pompengan Jeneberang, langsung meninjau lokasi untuk melakukan evaluasi dan pengumpulan data.

“Tim telah melakukan inspeksi langsung tadi, mengambil sampel, dan mendokumentasikan kerusakan yang terjadi di bendungan ini. Data tersebut akan dibawa ke Jakarta untuk dianalisis lebih lanjut,” ungkap Husni.

“Berdasarkan hasil tinjauan awal, tim menyimpulkan bahwa kantong lumpur di Bendungan Benteng membutuhkan penanganan yang lebih permanen guna mencegah dampak buruk di masa mendatang,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *