Angindai.com — Kabupaten Pinrang kaya akan gunung dan hutannya yang luas, tak heran panorama alamnya banyak memikat para wisatawan dari luar daerah maupun dalam daerah.
Seperti halnya, Panorama sungai bebatuan atau warga setempat menyebutnya Salu Batu Mea. Kawasan bebatuan berukuran besar dan berwarna putih ini berada di Karawa, Kelurahan Betteng, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Salu Batu Mea, masyarakat setempat mengartikannya sungai bebatuan yang besar dan saling menyambung. Kata Mea, masyarakat suku Pattinjo (Karawa’) artinya sambung, tidak lepas atau tidak bisa diangkat, panjang/lonjong.
Tampak batu dilokasi tersebut memiliki struktur batu saling menyambung yang berbeda dari struktur batu lainnya bulat bulat, serta juga nampak sejumlah gazebo di sisi sungai yang memperindah kawan itu.
Jarak tempuh menuju lokasi salu batu mea dari kota Pinrang, sejauh 43 kilometer, jika menggunakan kendaraan roda kurang lebih 56 menit. Namun ada jalur lain yang sering dilalui warga Karawa’ yakni menyusuri pinggir sungai dari arah perkampungan
Muh Tahir (25), Salah satu pengunjung salu batu mea bertanggapan panorama sungai batu mea itu sangat tenang untuk bersantai.
“Disini cocok untuk tenangkan pikiran, buang stres. Suasananya tenang, hanya ada suara binatang hutan dan suara air saja,” ungkap Tahir kepada Angindai.com, Sabtu (3/2).
Sementara itu, warga setempat Alip kawasan wisata itu terbilang baru. Dibandingkan dengan kawasan lainnya yang ada di Karawa seperti permandian Lemo Susu dan Air Terjun Karawa.
“Salu Batu, wisata baru yang ada di Karawa. Tempat ini akan dikelola secara swadaya,” ujarnya.