ANGINDAI.COM – Sebanyak 145 siswa berprestasi dari SMA Negeri 17 Makassar terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 karena gagal terdaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Hal ini disebabkan oleh telatnya operator sekolah dalam menginput data-data siswa ke dalam PDSS.
Kepala Sekolah SMA 17 Makassar, Abu Hanafi, mengakui bahwa pihak sekolah telah melakukan pengisian form data siswa di PDSS, namun terlambat untuk mengupload seluruh nilai siswa sampai batas waktu yang telah ditentukan.
“Dari pihak kami terlambat mengupload nilainya, lambat diupload sehingga waktu yang diberikan lewat, batasnya itu tanggal 31 kemarin,” kata Abu Hanafi, Rabu (5/2/2025).
Berdasarkan informasi yang diterima, pihak sekolah sudah mengirim surat kepada Pemprov Sulsel untuk diteruskan ke pemerintah pusat, dengan permintaan agar akses ke PDSS dibuka kembali.
Abu Hanafi berharap surat tersebut segera mendapat respon dan akses untuk mengunggah data siswa dapat dibuka.
Abu Hanafi berjanji akan berupaya agar ratusan siswa-siswi tersebut dapat mengikuti seleksi SNBP. “Untuk hasilnya ke depan kita tunggu yang jelas kita sudah berupaya masuk aksesnya dan diterima kita punya nilai,” pungkasnya.
Sementara itu, sejumlah siswa yang terkena dampak ini, bersama dengan orang tua mereka, melakukan unjuk rasa di sekolah hingga Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan. Siswa-siswi tersebut mengadukan kelalaian pihak sekolah yang berakibat fatal bagi masa depan mereka.
Pegawai Disdik Sulsel merespons keluhan orang tua dan siswa dengan berjanji akan mencari solusi atau jalan keluar terkait peristiwa ini.
“Ini sungguh sangat berat bagi kami Pak. Kita berbicara soal mimpi dan harapan yang sudah ada di depan mata. Tapi karena satu kelalaian yang seharusnya bukan menjadi penghalang untuk mendapatkan mimpi itu,” kata salah satu siswi sambil menangis saat diskusi dengan pegawai Disdik Sulsel.