BeritaNasional

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Beri Sinyal Pembatasan Ekspor Batu Bara

×

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Beri Sinyal Pembatasan Ekspor Batu Bara

Sebarkan artikel ini
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan pernyataan terkait kebijakan ekspor batu bara di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta

ANGINDAI.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan kemungkinan adanya pembatasan ekspor batu bara Indonesia jika tekanan harga di pasar global terus berlanjut. Menurutnya, batu bara Indonesia memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan energi dunia, sehingga kebijakan ini dapat menjadi langkah untuk melindungi kepentingan nasional.

“Kami sedang mempertimbangkan kebijakan pengetatan ekspor. Saat ini memang belum diberlakukan, tetapi jika tekanan terhadap harga terus terjadi, opsi tersebut tidak bisa dikesampingkan,” ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Ia mengungkapkan, Indonesia berkontribusi besar terhadap pasokan batu bara global. Sepanjang 2024, ekspor batu bara Indonesia mencapai 555 juta ton, atau sekitar 30-35 persen dari konsumsi dunia yang berkisar antara 1,2 hingga 1,5 miliar ton.

Sebagai langkah antisipatif, Kementerian ESDM tengah menyusun aturan mengenai harga batu bara acuan (HBA) yang akan menjadi pedoman dalam transaksi batu bara global. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari tekanan yang dapat merugikan Indonesia.

“Kami akan menerbitkan aturan ini melalui Keputusan Menteri ESDM. Semua perusahaan wajib mengikuti regulasi ini, dan jika ada yang tidak patuh, sanksi berupa larangan ekspor bisa diberlakukan,” tegas Bahlil.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kedaulatan Indonesia dalam menentukan harga komoditas strategis seperti batu bara. Bahlil menolak anggapan bahwa harga batu bara Indonesia harus mengikuti standar negara lain.

“Mengapa kita harus menerima harga yang lebih murah? Mengapa negara lain yang menentukan harga sumber daya kita? Indonesia harus berdaulat dalam menetapkan harga komoditasnya sendiri,” tandasnya.

Dalam lima tahun terakhir, ekspor batu bara Indonesia terus meningkat, dari 405 juta ton pada 2020, 435 juta ton pada 2021, 465 juta ton pada 2022, 518 juta ton pada 2023, hingga mencapai 555 juta ton pada 2024. Tren ini menunjukkan besarnya peran Indonesia dalam pasar batu bara global.

Dengan kebijakan yang sedang disiapkan, diharapkan harga batu bara Indonesia dapat lebih kompetitif dan memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *