ANGINDAI.COM – Sebanyak 51 bibit pohon sukun ditanam di sepanjang bantaran Sungai Desa Benteng Paremba oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 113 Universitas Hasanuddin.
Kegiatan ini diinisiasi untuk mengatasi masalah abrasi sungai yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat setempat.
Tokoh masyarakat, petani, serta organisasi kepemudaan setempat turut berpartisipasi aktif dalam penanaman ini.
Acara dimulai dengan pengarahan teknis oleh mahasiswa mengenai cara menanam dan merawat bibit pohon sukun di Lapangan Bola Desa Benteng Paremba, kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Mahasiswa menjelaskan bahwa abrasi sungai telah menggerus lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga.
Mahasiswa KKN Unhas, Muammar, menjelaskan bahwa penanaman pohon sukun ini bertujuan untuk mengurangi dampak abrasi serta memberikan manfaat ekologis dan ekonomi dalam jangka panjang.
“Lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan warga terus tergerus akibat arus sungai yang semakin kuat. Jika dibiarkan, abrasi ini dapat menyebabkan hilangnya lahan produktif,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).
Mahasiswa KKN juga telah melakukan survei lokasi untuk penanaman. Pohon sukun dipilih karena memiliki akar yang kuat dan mampu menahan erosi tanah.
“Pohon ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena buahnya dapat dikonsumsi dan dijual oleh warga,” tambah Muammar.
Setiap pohon ditanam dengan kedalaman tertentu agar akarnya dapat tumbuh kuat dan beradaptasi dengan baik di lingkungan baru.
Selain penanaman bibit sukun, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pemasangan pagar pelindung di sekitar area tanam untuk mencegah gangguan dari hewan ternak.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Camat Lembang, Yusuf mengapresiasi upaya mahasiswa dalam menjaga lingkungan desa.
Diharapkan, masalah abrasi sungai di Desa Benteng Paremba dapat teratasi secara bertahap melalui kegiatan ini.
Keberadaan pohon sukun juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga dalam jangka panjang.
Dengan dukungan berbagai pihak, Desa Benteng Paremba dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam upaya pelestarian lingkungan berbasis masyarakat.