ANGINDAI.COM – Seorang pengacara di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, bernama Rusdy S Gany (49), meninggal dunia pada malam pergantian tahun, Selasa (31/12).
Korban meninggal setelah tertembak orang tidak dikenal (OTK) saat sedang makan malam bersama keluarga di rumahnya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Istri korban, Maryam (45), yang menunggu hasil otopsi suaminya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel, Jalan Mappaodang Makassar, menceritakan bahwa kejadian tersebut sangat tiba-tiba.
“Sementara kami sedang makan bersama keluarga, tiba-tiba terdengar suara letusan. Suami saya langsung tergeletak begitu saja,” ungkapnya, Rabu (1/1).
Menurut Maryam, kejadian tersebut berlangsung di tengah suasana hangat berkumpulnya sekitar 20 orang, termasuk anak-anak, cucu, keponakan, dan saudara-saudara. “Dia berada di samping saya,” tambahnya saat ditanya mengenai posisi almarhum saat kejadian.
Karena kondisi gelap malam, tidak ada yang melihat sosok pelaku. “Tidak ada orang di luar karena gelap, hanya ada mobil terparkir. Kita juga tidak memperhatikan kendaraan yang melintas, karena fokusnya saat itu adalah berkumpul dengan keluarga,” jelas Maryam.
Setelah suaminya tergeletak, Maryam segera memeriksa kondisi almarhum.
“Saya belum melihat luka pada saat itu. Saya pikir, mungkin itu pecah pembuluh darah karena darah keluar. Tapi, setelah saya periksa, ternyata ada memar di samping hidungnya,” jelasnya.
Ia baru menyadari bahwa suaminya telah ditembak setelah pihak kepolisian memberikan informasi tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa terdapat satu luka tembak di bagian samping hidung. Kejadian ini berlangsung Kamis (31/12) sekitar pukul 21.50 Wita, saat keluarga sedang menikmati kebersamaan.
Maryam mengungkapkan bahwa suaminya adalah sosok yang sabar dan tidak pernah terlibat cekcok dengan orang lain.
“Dia selalu menyampaikan segala hal kepada saya, baik itu masalah pekerjaan maupun masalah pribadi,” tuturnya.
Maryam juga mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, suaminya baru saja pergi ke Polres untuk mengurus kasus penyerobotan lahan.
“Hari Selasa jam 10, dia tinggalkan rumah untuk ke Polres. Dia mendampingi terlapor dan sempat sidang secara online,” kenangnya.
Meskipun banyak kasus yang dihadapi suaminya, Maryam tidak pernah merasakan kecurigaan terhadap orang-orang di sekitarnya.
Terpisah, Kasubsi PIDUM Sihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar, menjelaskan bahwa saat kejadian, korban berada di dalam ruangan kantornya.
“Dari luar ruangan terdengar suara letusan, dan rekan keluarga langsung melihat korban tergeletak dengan muka berdarah. Korban dibawa ke puskesmas, namun sudah meninggal dunia sebelum tiba,” jelasnya.
Menurut keterangan puskesmas, terdapat luka tembak di bawah mata kanan korban. Saat ini, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Kami berupaya untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. Semua yang ada di lokasi kejadian telah dimintai keterangan,” tambah Iptu Rayendra.