Angindai.com — Pengusaha kuliner seperti warung makan juga terkena dampak dari naiknya harga tomat.
Misalnya warung makan di Jalan Emmy Saelan mempunyai siasat sendiri menghadapi lonjakan harga tomat.
Pelayan warung makan, Ramsiah mengatakan kenaikan harga bahan dapur membuat beberapa harga menu makanan dinaikkan.
Hal ini untuk merespon kenaikan harga bahan dapur yang melonjak khususnya tomat sebagai salah satu bahan pokok yang digunakan di warung tersebut.
Di warung makan prasmanan Emmy Saelan itu tersaji berbagai jenis makanan mulai dari ayam goreng, ikan goreng, ikan bakar, ikan masak, dan gorengan.
Menu ikan masak misalnya menggunakan tomat sebagai salah satu bahan dasarnya dan sambal yang juga disajikan menggunakan tomat sehingga Ramsiah harus merogoh kocek lebih banyak dari sebelumnya Rp200 ribu naik menjadi Rp 300ribu.
“Iya, misalkan ikan bakar naik harganya dari dulu 10 ribu menjadi 13 ribu. Sama ikan masak yang dulu 7 ribu sekarang 8 ribu,” ungkapnya, Minggu (21/01).
“Sama kak tapi naik mi harganya, dulunya harga Rp 200 ribu sekarang Rp 300 ribu satu kantongan besar yang warna merah,” sambungnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta mengutarakan sejauh ini pemerintah terus melakukan pemantauan stabilitas harga di pasar. Hal ini dilakukan guna menghindari naiknya inflasi di Makassar.
“Untuk pemantauan stabilitas harga tetap dilakukan secara rutin dan disampaikan ke tim pengendali inflasi daerah untuk langkah tindak lanjutnya,” tegasnya.
Arlin sendiri menyadari ada sejumlah komoditi yang mengalami lonjakan harga yang signifikan. Hanya saja pihaknya terus melakukan pengawasan terkait penyebab naiknya harga bahan pokok.
“Faktor harga pasar tetap diperhatikan hukum ekonomi pasar, selanjutnya sesuai rekomendasi TPID. Pemerintah melakukan intervensi apakah terkait faktor produksi, faktor distribusi serta analisis keterjangkauan harganya,” pungkasnya.