ANGINDAI.COM – Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS berpotensi melemah setelah data dari BPS menunjukkan adanya kenaikan inflasi, hari ini, Selasa (2/4/2024).
Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan akan mengalami fluktuasi dengan risiko pelemahan dalam rentang Rp15.880 – Rp15.940.
Pada perdagangan kemarin, Senin (1/4/2024), nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS melemah ke level Rp15.895,5 seiring dengan adanya data inflasi yang cukup tinggi.
“Pada pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah sebesar 0,24% atau 38 poin ke level Rp15.895 per Dolar AS. Sementara itu, indeks Dolar AS mengalami kenaikan sebesar 0,05% menjadi 104,543,” kata Ibrahim dikutip dari bisnis com, Selasa (2/4/2024).
Kata dia, selain rupiah, mata uang negara lainnya juga mengalami penurunan, seperti won Korea Selatan turun 0,14%, peso Filipina turun 0,10%, ringgit Malaysia turun 0,04%, dan yen Jepang turun 0,01%.
Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan rilis data inflasi untuk bulan Maret 2024 yang melebihi ekspektasi para ekonom dan analis.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi pada bulan Maret 2024 meningkat menjadi 3,05% secara tahunan dari bulan sebelumnya. Hal ini menandai kenaikan inflasi yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, dimana inflasi pada Februari 2024 sebesar 2,75% secara tahunan.
Baca selengkapnya…
