NasionalNews

Musim Kemarau 2024 Diprediksi Bulan Juli dan Agustus

×

Musim Kemarau 2024 Diprediksi Bulan Juli dan Agustus

Sebarkan artikel ini
Puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Hal itu katakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
Puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Hal itu katakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (Foto: Ilustrasi/Angindai.com).

ANGINDAI.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia akan mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Hal itu katakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

“Jika dibandingkan dengan rerata klimatologinya (periode 1991-2020), awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi memiliki penundaan sebanyak 282 ZOM (40%), stabil sebanyak 175 ZOM (25%), dan percepatan sebanyak 105 ZOM (15%),” ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers Awal Musim Kemarau di Kantor BMKG di Kemayoran, Jakarta (15/3/2024).

Dwikorita menjelaskan bahwa wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan akan mundur meliputi sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

Sementara itu, tambahnya, jika dibandingkan dengan rerata klimatologinya (periode 1991-2020), secara umum Musim Kemarau 2024 diprediksi akan bersifat NORMAL dan ATAS NORMAL, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) diprediksikan akan bersifat BAWAH NORMAL.

“Wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau di bawah normal termasuk sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, sebagian Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan sebagian Papua Selatan,” paparnya.