angindai.com platfom digital modern
Ekonomi & BisnisGlobal

Dubes Fadjroel Ajak Raksasa Mineral Kazakhstan ERG Dorong Kerjasama Mineral Hijau

×

Dubes Fadjroel Ajak Raksasa Mineral Kazakhstan ERG Dorong Kerjasama Mineral Hijau

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman, memimpin kunjungan delegasi Eurasian Resources Group (ERG) Kazakhstan ke Indonesia pada 19-30 November 2025.

Kunjungan ini merupakan langkah konkret diplomasi ekonomi untuk menindaklanjuti arahan Presiden dan Menteri Luar Negeri dalam rangka memperkuat hilirisasi dan investasi hijau di sektor mineral, energi, dan digital.

ERG, salah satu perusahaan pertambangan dan energi terkemuka dunia dengan investasi $15 miliar di Kazakhstan (40% saham dimiliki Pemerintah Kazakhstan), menunjukkan keseriusan untuk bekerjasama strategis.

Selama kunjungan, delegasi ERG yang dipimpin oleh Wakil Direktur Utama (Deputy CEO) bidang keuangan, Daniyar Ravshanovich Rakhmatullayev, mengunjungi sejumlah fasilitas hilirisasi BUMN, yaitu PT INALUM di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara; PT BAI Smelter-Grade Alumina Refinery di Mempawah, Kalimantan Barat; serta PT. ANTAM di Tayan, Kalimantan Barat.

“Kami sangat kagum dengan profesionalitas dan prestasi kerja ketiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang semuanya dikerjakan putera-puteri Indonesia,” ujar Dubes Fadjroel.

Delegasi ERG menyampaikan apresiasi atas pelayanan dan informasi terkait peluang kerjasama.

Tim lengkap ERG yang turut serta mencakup Direktur Jenderal JSC Aluminium Kazakhstan, Gulnur Kanybekovna Abienova, dan beberapa kepala divisi riset, rekayasa, hidrometalurgi, dan produksi.

Mereka berharap rencana kerjasama strategis antara ERG dengan MIND ID, PT. INALUM, PT. BAI, dan PT ANTAM dapat terwujud segera.

Tindak Lanjut MoU dan Dukungan Parlemen

Kunjungan ini juga bertujuan memperkuat finalisasi Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama bilateral di bidang Mineral antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia dengan Kementerian Perindustrian dan Konstruksi Kazakhstan.

Pertemuan dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, menegaskan prioritas pemerintah Indonesia pada hilirisasi sektor mineral serta membuka peluang investasi dan kolaborasi.

Di Kalimantan Barat, Dubes Fadjroel dan ERG bertemu dengan anggota DPR RI Komisi VII yang membidangi ESDM dan investasi, Gulam Muhammad Sharon (Fraksi Nasdem), serta anggota DPR lainnya, Syarief Abdullah Alkadrie (Wakil Ketua Banggar), Bahtra Banong (Wakil Ketua Komisi II), dan Ujang Bey (anggota Komisi II).

Sharon menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dengan Kazakhstan dan Tajikistan.

Peluang Kerjasama Energi dan Olahraga

Selain mineral, Dubes Fadjroel juga berdiskusi dengan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengenai peluang kerjasama di bidang energi, terutama hilirisasi dan investasi untuk mencapai target peningkatan produksi minyak mentah Indonesia hingga 1 juta barel per hari.

Kazakhstan diketahui memproduksi 2,2 juta barel minyak mentah per hari. Pertemuan ini juga menginformasikan rencana penandatanganan Free Trade Agreement (FTA) Indonesia-Eurasia Economic Union dan MoU G to G tentang energi, mineral, dan digital.

Di bidang olahraga, Dubes RI bertemu Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga merangkap Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat, membahas MoU olahraga dan perkembangan diplomasi Pencak Silat di Kazakhstan. Indonesia dipastikan akan berpartisipasi dalam Astana International Challenge 2025.

KADIN dan Persiapan FTA

Dubes Fadjroel juga berdiskusi dengan KADIN dan para pengusaha Indonesia yang telah/akan masuk ke pasar Kazakhstan, seperti Bintang Mandiri Perkasa Drill.

Pembahasan berfokus pada finalisasi MoU antara KADIN dan Atameken (Kamar Dagang dan Industri di Kazakhstan/Tajikistan) serta rencana Forum Bisnis Indonesia-Kazakhstan untuk ekspor/impor.

Kepada Asdep Kemenko Perekonomian, Irwan Sinaga, Dubes Fadjroel menekankan bahwa tugas prioritas saat ini adalah mempersiapkan penandatanganan FTA Indonesia dengan Eurasian Economic Union, yang disebutnya sebagai momentum bersejarah, serta menyukseskan kebijakan hilirisasi dan investasi hijau.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *