angindai.com platfom digital modern
Daerah

Puskesmas Mattiro Deceng Bergerak Aktif Penanganan Kasus TB di Kecamatan Tiroang

×

Puskesmas Mattiro Deceng Bergerak Aktif Penanganan Kasus TB di Kecamatan Tiroang

Sebarkan artikel ini
Puskesmas Mattiro Deceng Bergerak Aktif Penanganan Kasus TBC di Kecamatan Tiroang - angindai.com
Puskesmas Mattiro Deceng Bergerak Aktif Penanganan Kasus TBC di Kecamatan Tiroang - angindai.com

ANGINDAI.COM – Menindaklanjuti surat edaran Bupati Pinrang mengenai peningkatan cakupan program Tuberculosis (TB), Puskesmas Mattiro Deceng di wilayah Kecamatan Tiroang menunjukkan sinergitas aktif dalam upaya penemuan dan penanganan kasus.

Langkah ini diambil untuk mencapai target penemuan 956 kasus TB positif untuk Kabupaten Pinrang tahun ini.

Pengelola program TBC Puskesmas Mattiro Deceng, bekerja sama dengan bidan kelurahan dan kader TB, secara masif melakukan sweeping atau penjaringan dari rumah ke rumah warga.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang TB, menemukan kasus terduga, dan memotivasi pasien positif TBC agar berobat secara teratur,” kata Kepala Puskesmas Mattiro Deceng, Maipa Darma Tandiassang kepada Angindai.com, Selasa (7/10/2025).

“Capaian Suspel 202 per hari
atau 51%. Tindakan proaktif ini diharapkan dapat menjaring lebih banyak kasus positif TB di masyarakat, sejalan dengan integrasi lintas sektor dalam forum desa/kelurahan siaga TB aktif,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, drg. Dyah Puspita Dewi, dalam podcast “Sadda-sadda Lasinrang,” mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pinrang mendapat target dari Kementerian Kesehatan untuk menemukan 956 kasus TB positif pada tahun ini.

Hal itu untuk memenuhi target nasional ini makin terasa karena performa Pinrang yang sempat berada di posisi terbawah, dengan hanya 414 kasus ditemukan pada Juli.

Hingga akhir September, realisasi penemuan kasus sudah mencapai 644 kasus. Angka tersebut menunjukkan bahwa masih diperlukan akselerasi di sisa tahun ini untuk mencapai target 956 kasus.

Drg. Dyah menekankan pentingnya menemukan kasus sedini mungkin untuk memutus rantai penularan. “Kalau kita tidak cari, (TB) akan mudah tertular,” imbaunya.

Sebagai langkah konkret, setiap puskesmas di wilayah Pinrang telah diberikan target untuk berkontribusi dalam pencarian ini, dengan kewajiban menemukan 5 kasus setiap hari melalui pengambilan sampel dahak.

Di tengah tantangan penemuan kasus, drg. Dyah juga menyampaikan kabar baik terkait tingkat kesembuhan pasien TB di Pinrang yang tergolong sangat tinggi, mencapai rata-rata 90 persen.

Hal ini membuktikan bahwa kualitas pengobatan yang diberikan berjalan sangat efektif begitu kasus berhasil ditemukan.

“Upaya seluruh jajaran kesehatan kini terfokus pada pengejaran target Kemenkes, di mana percepatan penemuan kasus menjadi kunci utama keberhasilan,” tutup drg. Dyah, menegaskan komitmen Dinkes Pinrang dalam menanggulangi TB.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *