ANGINDAI.COM – Kabar duka menyelimuti keluarga besar penyelenggara pemilu di Sulawesi Selatan. Dr. St. Nusra Azis, seorang perempuan tangguh yang pernah mengabdi sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, telah berpulang untuk selamanya pada Minggu pagi, 26 Oktober 2025. Almarhumah menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.30 WITA di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah berjuang melawan penyakit serius.
Kepergian sosok yang dikenal bersahaja dan berdedikasi tinggi ini disampaikan oleh ipar almarhumah, Zubir. “Iye, beliau meninggal tadi jam setengah sepuluh pagi,” ujarnya.
Sebelum dirujuk ke RS Wahidin Sudirohusodo di Makassar, Nusra Azis sempat menjalani perawatan di RS KH Hayyung, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Almarhumah baru dibawa dari Selayar ke Makassar pada Sabtu sore, 25 Oktober 2025. Menurut keterangan keluarga, dokter mendiagnosis almarhumah dengan gejala kanker pada bagian rahim dan ditemukan adanya cairan di rongga perut.
Jenazah Dr. Nusra Azis saat ini disemayamkan di rumah duka di Makassar dan rencananya akan dibawa kembali ke tanah kelahirannya di Selayar malam ini. Pemakaman dijadwalkan akan dilaksanakan esok hari, Senin, 27 Oktober 2025.
Jejak Pengabdian dan Integritas
Dr. St. Nusra Azis dikenal luas sebagai tokoh yang cerdas dan berdedikasi tinggi terhadap dunia kepemiluan dan pendidikan politik. Rekan-rekan kerjanya mengenangnya sebagai perempuan yang selalu tampil sederhana namun tegas dalam menjaga integritas pemilu di Sulawesi Selatan.
Ia tidak hanya memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda, terutama perempuan, untuk berani berkiprah di ruang publik.
Perjalanan karier publik almarhumah dimulai sebagai anggota KPU Kabupaten Selayar untuk periode 2003–2008. Berkat dedikasi dan kinerjanya, ia kemudian dipercaya menjadi anggota KPU Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2013.
Selain tugas resminya sebagai penyelenggara pemilu, Nusra Azis juga aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif FOKUS Pemilu (2013–2015), fasilitator BRIDGE, hingga dipercaya sebagai Tenaga Ahli DPR RI (2014–2019). Kiprahnya di lingkungan akademik dan sosial juga tercatat melalui keterlibatannya di organisasi seperti HMI, KAHMI, dan berbagai organisasi kemasyarakatan di Selayar dan Makassar.
Profil Singkat
Lahir di Ujung pada 18 Februari 1977, Nusra Azis menamatkan pendidikan tingginya di bidang pertanian. Ia berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tahun 2017, melengkapi jenjang pendidikan sebelumnya di S1 Fakultas Pertanian Universitas 45 Makassar dan S2 Sistem Pertanian Unhas.
Dr. St. Nusra Azis meninggalkan seorang suami, Zulfinas Indra, serta kedua orang tuanya, Abd Azis Munri dan Hj. Nadira. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi dunia kepemiluan, pendidikan politik, dan gerakan pemberdayaan perempuan di Sulawesi Selatan.
