angindai.com platfom digital modern
Ekonomi & Bisnis

Krisis BBM Shell dan BP AKR: Pertamina Belum Terima Permintaan Suplai, Pemerintah Dorong Kolaborasi

×

Krisis BBM Shell dan BP AKR: Pertamina Belum Terima Permintaan Suplai, Pemerintah Dorong Kolaborasi

Sebarkan artikel ini
Kelangkaan BBM melanda SPBU swasta seperti Shell dan BP AKR sejak Agustus 2025. Pertamina Patra Niaga belum menerima permintaan suplai
Kelangkaan BBM melanda SPBU swasta seperti Shell dan BP AKR sejak Agustus 2025. Pertamina Patra Niaga belum menerima permintaan suplai

ANGINDAI.COM – PT Pertamina Patra Niaga menyatakan belum menerima permintaan suplai bahan bakar minyak (BBM) dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, termasuk Shell dan British Petroleum (BP AKR), meskipun kedua perusahaan tersebut sedang menghadapi kelangkaan BBM.

Pernyataan ini disampaikan oleh Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Marcelino Verieza Dumatubun, pada Kamis (17/9/2025), menanggapi krisis pasokan yang telah terjadi di SPBU swasta sejak pertengahan Agustus 2025.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya telah menyarankan agar pengelola SPBU swasta bekerja sama dengan Pertamina Patra Niaga untuk memenuhi kebutuhan pasokan.

Selain itu, pemerintah juga telah memberikan tambahan kuota impor BBM sebesar 10 persen bagi SPBU swasta untuk mengatasi kelangkaan ini.

Bahlil menegaskan, jika pasokan masih kurang, kolaborasi dengan Pertamina menjadi solusi yang dianjurkan.

Kondisi kelangkaan ini sangat terasa di SPBU Shell, khususnya di Jakarta. Meskipun sempat menjual kembali BBM jenis Shell Super pada awal September, stoknya kembali menipis drastis.

Data per Minggu (7/9/2025) menunjukkan ada 50 SPBU Shell di Jakarta yang masih menjual Shell Super, namun jumlah ini menurun signifikan menjadi hanya 16 SPBU pada Rabu (17/9/2025).

Sejumlah SPBU Shell Indonesia kini hanya menyediakan bahan bakar jenis V-Power Diesel saja, sementara Super (92), V-Power (95), dan Nitros (98) habis. Kekosongan ini, seperti yang terjadi di SPBU Shell kawasan Jakarta Selatan, sudah berlangsung sejak tiga minggu terakhir.

Dampak kelangkaan pasokan ini mulai terasa pada operasional SPBU dan nasib karyawan. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengakui terpaksa melakukan penyesuaian operasional di jaringan SPBU Shell selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap.

Penyesuaian ini mencakup jam kerja, jumlah hari kerja, bahkan merumahkan karyawan. Meskipun demikian, seorang operator SPBU Shell di Jakarta Selatan yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa karyawan di SPBU tempatnya bekerja masih beroperasi normal dengan dua shift kerja, dari pagi hingga malam. Ia tidak mengetahui kondisi di SPBU Shell lainnya.

Terkait isu penutupan, Ingrid Siburian menegaskan bahwa SPBU Shell tidak tutup sepenuhnya. Mereka tetap melayani masyarakat dengan produk BBM yang tersedia, yaitu Shell V-Power Diesel, serta layanan non-BBM seperti Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *