ANGINDAI.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyoroti kondisi miris gaji guru honorer di berbagai daerah, khususnya di wilayah terpencil, yang masih berada pada angka Rp 300 ribu per bulan.
Lalu mendesak pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, untuk segera memberikan perhatian serius terhadap nasib para pengabdi pendidikan ini.
Keresahan ini disampaikan Lalu dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (15/9/2025).
“Di zaman sekarang ini, apakah manusiawi angka Rp 300 ribu (per bulan) ini?” tanya Lalu dengan nada prihatin.
Menurut Lalu, nominal gaji tersebut sangat tidak sebanding dengan pengorbanan dan dedikasi para guru honorer yang telah meluangkan waktu serta tenaga untuk mendidik dan mempersiapkan generasi penerus bangsa di seluruh pelosok tanah air.
Ia juga menekankan bahwa nilai tersebut tidak mencerminkan keadilan antarwilayah. “Tidak mungkin Rp 300 ribu nominal di kota akan sama dengan nominal di pelosok-pelosok negeri ini,” tegasnya.
Guru honorer adalah tenaga pendidik yang dipekerjakan secara tidak tetap oleh sekolah atau instansi pendidikan, baik negeri maupun swasta.
Status mereka yang bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan belum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) membuat mereka tidak mendapatkan hak dan tunjangan penuh sebagaimana guru tetap.
Lebih lanjut, Lalu menyoroti kondisi guru honorer di wilayah terpencil, yaitu daerah yang sulit dijangkau secara geografis dan memiliki akses terbatas terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan infrastruktur.
Di Indonesia, wilayah ini seringkali dikaitkan dengan kategori Daerah 3T: Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.
Oleh karena itu, Lalu berharap penuh agar Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan gaji guru honorer dan tenaga kependidikan lainnya.
“Nah melalui forum ini juga saya meminta, kami meminta kepada bapak presiden untuk memperhatikan ini, memperhatikan gaji guru-guru kita, pejuang-pejuang pendidikan kita,” ujarnya.
Ia pun optimis bahwa pada tahun 2026, tidak akan ada lagi guru yang bergaji Rp 300 ribu.
“Saya berharap 2026 ini tidak boleh ada lagi gaji guru kita yang Rp 300 ribu, pak. Mari kita perjuangkan terus sama-sama ini,” pungkas Lalu, menyerukan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan kesejahteraan bagi para guru honorer di Indonesia.