ANGINDAI.COM — Pemerintah Kabupaten Pinrang terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan yang merata, termasuk bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Melalui program Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan Bergerak, Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang menggelar kegiatan pelayanan langsung kepada warga Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, selama dua hari pada 4-5 Juli 2025.
Kegiatan ini menghadirkan tim medis lengkap, termasuk dokter spesialis kandungan (Obgyn), penyakit dalam (Interna), dan THT.
Pemeriksaan USG, EKG, serta konsultasi umum juga diberikan, memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap pelayanan medis menyeluruh.
Sinergi Lintas Sektor: Pemerintah, PKK, IDI dan PAKESI Turun Langsung
Acara ini dilepas secara resmi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Pinrang, Hj. A. Sri Widiyati A. Irwan, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kabupaten Sehat.
Ia menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperluas akses layanan kesehatan yang berkualitas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, drg. Dyah Puspita Dewi, M.Kes., menekankan bahwa keberadaan dokter spesialis dalam kegiatan ini menjadi bentuk nyata dari kehadiran negara untuk masyarakat di pelosok.
“Kami ingin masyarakat desa terpencil juga merasakan pelayanan medis dari dokter ahli. Ini adalah komitmen kami untuk menjangkau yang selama ini jauh dari pusat layanan,” ujar Dyah.
Selain pelayanan medis, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan senam bersama warga, sebagai bagian dari promosi hidup sehat yang mudah dan menyenangkan. Pokja IV TP PKK berperan aktif dalam kampanye ini.
Sebagai upaya intervensi gizi dini, bantuan tambahan gizi juga disalurkan bagi bayi dan balita yang mengalami stunting.
Langkah ini dinilai penting untuk menekan angka gizi buruk di wilayah pegunungan yang sulit dijangkau.
Sekretaris Perhimpunan Administrator Kesehatan Indonesia (PAKESI) Pinrang, Syukri, SKM. M.Kes., mengungkapkan bahwa kegiatan juga mencakup sunatan massal yang diikuti oleh 56 anak melampaui target awal 40 peserta.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Yang menarik, mayoritas peserta sunatan massal adalah anak non-muslim, menunjukkan bahwa kegiatan ini diterima dengan baik oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Syukri.
Kegiatan ini mencerminkan langkah strategis dan humanis Pemkab Pinrang dalam memastikan pemerataan layanan kesehatan.
Masyarakat pun berharap agar program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak desa terpencil.
“Kami harap seluruh pihak terus mendukung kegiatan ini agar masyarakat di pelosok pun bisa merasakan layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar salah satu warga setempat.