ANGINDAI.COM – Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid, bertemu dengan perwakilan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang untuk membahas penanganan kerusakan kritis pada Bendungan Benteng dan jaringan irigasi lahan oplah di Kabupaten Pinrang.
Kerusakan ini, khususnya kelongsoran di kantong lumpur daerah irigasi Saddang, dinilai mengancam pasokan air ke lahan irigasi di tiga kabupaten yang berperan sebagai penyangga pangan nasional.
Pertemuan penting ini diselenggarakan di ruang kerja Bupati pada hari Rabu (18/07/2025) dan turut dihadiri oleh Kepala Bapperida serta Plt. Kepala Dinas PSDA Pinrang, Andi Sinapati Rudy, beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Penanganan Darurat dan Solusi Jangka Panjang
Perwakilan Ditjen SDA, Asmelita, menjelaskan bahwa BBWS Pompengan Jeneberang telah mengambil langkah penanganan darurat terhadap kelongsoran yang terjadi pada kantong lumpur di daerah irigasi Saddang. Fokus utama dari langkah ini adalah untuk segera mengamankan pasokan air ke wilayah irigasi yang sangat vital.
Lebih lanjut, Asmelita memaparkan rencana komprehensif untuk solusi jangka panjang. Rencana tersebut mencakup pembangunan konstruksi permanen yang meliputi penguatan tanggul sungai dan perbaikan menyeluruh pada struktur bendung serta kolam terkait di Pinrang.
Pinrang sebagai Lumbung Pangan Nasional
Diskusi dalam pertemuan tersebut juga menyoroti peran strategis perbaikan irigasi lahan oplah dalam mewujudkan target Pinrang dan Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional. Perbaikan infrastruktur air ini dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk menjamin keberlanjutan sektor pertanian daerah.
Asmelita menutup pertemuan dengan menekankan bahwa kesuksesan upaya penanganan kerusakan dan pengembangan infrastruktur air ini sangat bergantung pada dukungan penuh dari Bupati Pinrang dan kerja sama yang erat dengan pihak BBWS Pompengan Jeneberang. Dukungan daerah menjadi faktor kunci dalam percepatan implementasi program-program tersebut.
