ANGINDAI.COM – Kebakaran lahan pertanian melanda wilayah Sulawesi Selatan sejak awal 2025. Total luasan yang terdampak mencapai 474,91 hektare, terbanyak berada di Kabupaten Pinrang.
Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Fahrizal Fitri, mengatakan sebagian besar kebakaran terjadi karena pembakaran jerami oleh petani.
“Pinrang terbanyak sekitar 311,01 hektare kebanyakan pembakaran jerami usai panen,” kata Fahrizal dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla di Kantor Gubernur Sulsel, Jum’at (11/7/2025).
“Jerami-jerami itu tidak perlu dibakar. Bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau dijadikan silase,” jarnnya.
Berikut rincian wilayah terdampak:
– Pinrang: 311,01 ha (APL)
– Sidrap: 85,09 ha (APL)
– Wajo: 40,26 ha (APL) & 28,45 ha (hutan produksi)
– Enrekang: 6,94 ha (APL)
– Luwu Timur: 2,12 ha (hutan produksi)
– Luwu: 1,04 ha (APL)
Fahrizal menambahkan, pembakaran lahan pascapanen berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain memicu emisi karbon, kebakaran juga mengganggu keseimbangan tanah dan mempercepat kerusakan iklim.
Pemerintah kini menggerakkan tim Manggala Agni di kawasan hutan dan mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga di luar kawasan tersebut.
“Edukasi kepada masyarakat jadi kunci utama pencegahan,” pungkasnya.