angindai.com platfom digital modern
News

Raja Ampat Terancam, Greenpeace Indonesia Soroti Aktivitas Tambang Nikel

×

Raja Ampat Terancam, Greenpeace Indonesia Soroti Aktivitas Tambang Nikel

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COMRaja Ampat, yang dikenal sebagai salah satu surga wisata bawah laut dunia, kini menjadi sorotan akibat dugaan aktivitas industri tambang nikel yang berpotensi merusak ekosistemnya.

Greenpeace Indonesia mengungkapkan bahwa beberapa pulau kecil telah dikeruk dan kawasan hutan mulai dibabat untuk kepentingan penambangan.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, menegaskan bahwa meskipun nikel disebut sebagai solusi energi bersih, dampak eksploitasi terhadap lingkungan sangat merugikan.

Nikel digadang-gadang sebagai solusi energi bersih, tapi ironisnya menciptakan kehancuran di berbagai tempat. Kini alam Raja Ampat juga dibabat, tanahnya dikeruk, lautnya dirusak,” ujarnya.

Greenpeace Indonesia telah memetakan izin pertambangan di Raja Ampat berdasarkan data pemerintah.

Saat ini, terdapat lima izin yang masih aktif, sementara 11 izin lainnya telah dibatalkan, sehingga total ada 16 izin yang pernah diterbitkan di wilayah tersebut.

Lebih dari separuhnya berada dalam kawasan Geopark Global UNESCO Raja Ampat.

Penambangan nikel berpotensi menyebabkan kerusakan permanen pada terumbu karang dan habitat darat melalui penggundulan hutan, sedimentasi, serta polusi.

Jika eksploitasi terus berlanjut, sumber air bisa tercemar, kehidupan bawah laut rusak, dan masyarakat setempat kehilangan mata pencaharian mereka.

Beberapa wilayah dengan izin tambang termasuk lokasi wisata terkenal seperti Piaynemo, yang juga dikenal sebagai ‘Langkah Jokowi’. Meski izin tambang di kawasan tersebut telah dibatalkan, kekhawatiran terhadap dampak lingkungan tetap tinggi.

Greenpeace Indonesia menekankan pentingnya suara publik untuk menyelamatkan Raja Ampat dari ancaman industri tambang.

“Kita perlu bersuara, menyuarakan mereka yang tak didengar. Di masa seperti ini, tak ada yang lebih kuat dari kebenaran yang disuarakan,” kata Iqbal Damanik.

Para aktivis dan masyarakat terus mendorong kebijakan yang lebih tegas untuk melindungi lingkungan di Raja Ampat, serta memastikan bahwa kepentingan ekologi dan masyarakat setempat tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *