ANGINDAI.COM – Gunung Rinjani, yang menjulang setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut, bukan hanya menjadi destinasi favorit para pendaki, tetapi juga diakui sebagai salah satu jalur pendakian paling menantang di Asia Tenggara.
Karakteristik topografi yang curam, suhu ekstrem, serta perubahan cuaca yang tidak terduga menjadikan pendakian ke puncaknya sebagai ujian ketahanan fisik dan mental para pendaki dari seluruh dunia.
Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini telah menjadi bagian dari Global Geoparks Network sejak April 2018 atas penetapan UNESCO, berkat kekayaan geologis, ekosistem unik, serta nilai budaya dan sejarah yang tinggi.
Keunikan ini semakin diperkuat oleh keberadaan Danau Segara Anak di dalam kaldera gunung, yang berada di ketinggian 2.004 meter dan tercatat sebagai danau tertinggi di Indonesia.
Tak hanya itu, di dalam kaldera Rinjani juga berdiri gagah Gunung Barujari kerap disebut “Anak Gunung Rinjani” dengan ketinggian 2.376 meter di atas permukaan laut.
Gunung ini masih aktif dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para ahli vulkanologi maupun wisatawan petualang.
Aktivitas vulkanik Gunung Rinjani diperkirakan telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Salah satu letusan paling dahsyat tercatat terjadi sekitar tahun 1257 masehi.
Para ilmuwan menduga letusan ini meninggalkan dampak besar terhadap perubahan iklim global dan menginspirasi berbagai catatan sejarah dunia mengenai musim dingin berkepanjangan pada abad ke-13.
Pemerintah daerah, melalui Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, terus menggalakkan pelestarian kawasan dan pengelolaan jalur pendakian secara berkelanjutan.
Setiap tahun, kuota pendakian ditetapkan demi menjaga kelestarian alam sekaligus keselamatan pengunjung.
Gunung Rinjani kini bukan sekadar simbol keperkasaan alam Nusantara, melainkan juga saksi bisu sejarah geologis global yang patut dijaga dan dijadikan pelajaran bagi generasi mendatang.