ANGINDAI.COM – Satu kasus suspek Covid-19 dilaporkan muncul di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Juni 2025. Pasien yang merupakan warga lokal telah dinyatakan sembuh dan kini kembali menjalani aktivitas normal, termasuk bersekolah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Yusri, mengonfirmasi bahwa pasien sebelumnya mengalami gejala influenza berat selama beberapa hari sebelum memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
“Gejalanya influenza berat. Jadi sudah beberapa hari sakit. Dokter lihat influenza berat, jadi dilakukan pemeriksaan,” jelas Yusri kepada awak media.
Setelah menjalani pemeriksaan sesuai protokol, pasien dipantau sebagai suspek Covid-19. Namun, kondisi membaik dengan cepat dan kini yang bersangkutan dinyatakan pulih total.
“Sudah sehat, sudah kembali bersekolah,” tambah Yusri.
Sesuai surat edaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) wajib dilaporkan maksimal 24 jam setelah ditemukan. Laporan dilakukan melalui sistem Event Based Surveillance (EBS) menggunakan aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Sementara itu, di tingkat regional Asia, sejumlah negara melaporkan lonjakan kasus Covid-19 pada minggu ke-12 tahun 2025. Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong mengalami peningkatan signifikan meskipun tingkat penularan dan angka kematian masih tergolong rendah.
Varian yang dilaporkan di antaranya XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, serta XEC di Malaysia mayoritas merupakan turunan dari varian JN.1.
Di Indonesia, berdasarkan data hingga minggu ke-20 tahun 2025, tren kasus Covid-19 justru menunjukkan penurunan, namun otoritas kesehatan tetap mengimbau kewaspadaan.