angindai.com platfom digital modern
DaerahNews

Parepare Menjadi Kota Paling Intoleran di Indonesia Versi Setara Institute

×

Parepare Menjadi Kota Paling Intoleran di Indonesia Versi Setara Institute

Sebarkan artikel ini

ANGINDAI.COM – Setara Institute telah merilis Indeks Kota Toleran (IKT) 2024, yang menempatkan Kota Parepare, Sulawesi Selatan, di peringkat pertama sebagai kota paling intoleran di Indonesia. Dengan skor 3,945, Parepare tercatat memiliki tingkat toleransi terendah dibandingkan kota-kota lain di tanah air.

Dalam laporan yang disusun oleh Setara Institute, ada delapan indikator utama yang digunakan untuk menilai tingkat toleransi di setiap kota, di antaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kebijakan pemerintah kota, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan publik pemerintah kota, tindakan nyata pemerintah kota, heterogenitas agama, dan inklusi sosial keagamaan.

Respons Pemerintah Kota Parepare

Menanggapi hasil penelitian ini, Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, merespons singkat ketika dikonfirmasi oleh media, “Makasih infonya,” singkatnya, Rabu (28/5/2025).

Sementara itu, Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir, mengaku tidak memahami indikator yang digunakan oleh Setara Institute.

Menurutnya, di Parepare tidak pernah terjadi konflik horizontal antarumat beragama, sehingga ia mempertanyakan tolak ukur yang dipakai.

“Saya juga baru tahu info terkait itu, saya juga tidak tahu Setara Institute menggunakan indikator apa dalam menentukan Parepare sebagai kota intoleran. Tapi saya ingin bicara fakta saja, di Parepare tidak pernah ada konflik horizontal antara umat beragama, jadi saya tidak mengerti tolak ukur yang digunakan Setara Institute,” ungkapnya.

Kaharuddin juga mengomentari isu penolakan terhadap pendirian Sekolah Kristen Gamaliel, yang menurutnya bukan karena adanya konflik antaragama, melainkan akibat kurangnya sosialisasi.

“Kalau mengenai Gamaliel bagi kami bukan karena konflik horizontal umat beragama, tapi karena kurang sosialisasi saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menantang Setara Institute untuk datang langsung ke Parepare dan melihat sendiri kondisi toleransi di kota tersebut.

“Kalau perlu kita undang Setara Institute melihat fakta yang ada di Parepare, apakah penelitian yang dilakukan sesuai fakta yang ada,” tegasnya.

Penjelasan dari Setara Institute

Direktur Eksekutif Setara Institute, Halili Hasan, menegaskan bahwa rendahnya skor IKT tidak selalu mencerminkan tingginya peristiwa intoleransi atau konflik antaragama di suatu kota.

Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya skor Parepare adalah minimnya fokus dan inovasi pemerintah daerah dalam memajukan toleransi.

Ia menyebut bahwa banyak kota lain telah bergerak cepat dengan berbagai inovasi dan terobosan dalam pemajuan toleransi.

IKT 2024 disusun berdasarkan berbagai data dari sumber resmi, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), Komnas Perempuan, Setara Institute, serta referensi dari media terpilih.

“Skor rendah juga disebabkan ketiadaan fokus dan inovasi terhadap pemajuan toleransi di kotanya. Sementara, kota-kota lain telah bergegas dalam melakukan berbagai inovasi maupun terobosan dalam pemajuan toleransi,” ujar Halili.

Daftar 10 Kota dengan Skor IKT Terendah 2024

Setara Institute juga mengungkapkan daftar 10 kota dengan skor IKT terendah sepanjang tahun 2024:

1. Parepare, Sulawesi Selatan – 3,945
2. Cilegon, Banten – 3,994
3. Lhokseumawe, Aceh – 4,140
4. Banda Aceh, Aceh – 4,202
5. Pekanbaru, Riau – 4,320
6. Bandar Lampung, Lampung – 4,357
7. Makassar, Sulawesi Selatan – 4,363
8. Ternate, Maluku Utara – 4,370
9. Sabang, Aceh – 4,377
10. Pagar Alam, Sumatera Selatan – 4,381

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *