ANGINDAI.COM – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Pelabuhan Ratu, Sukabumi, sejak Kamis (6/3/2025) malam, telah mengakibatkan meluapnya Sungai Cipalabuhan hingga ke Pantai Pelabuhan.
Banjir bandang yang terjadi menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah dan mempengaruhi kehidupan ribuan warga.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, banjir bandang ini telah merenggut tiga korban jiwa dan menyebabkan lima orang hilang.
Korban yang hilang terdiri dari dua orang di Kecamatan Simpenan dan tiga orang di Kecamatan Lengkong. Hingga saat ini, pencarian korban hilang masih terus dilakukan oleh tim penyelamat.
Selain itu, banjir bandang juga menyebabkan ambruknya Jembatan Cidadap di Kecamatan Simpenan, yang merupakan akses utama penghubung Pelabuhan Ratu dengan wilayah Sukabumi Selatan.
Akibatnya, lalu lintas di kedua arah tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kepolisian setempat telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir bandang ini sangat parah, dengan banyak rumah warga yang hancur dan terendam air.
Sampah dan batang pohon yang terbawa arus banjir terlihat memenuhi kawasan dermaga Pelabuhan Ratu.
Warga yang terdampak banjir mulai membersihkan rumah dan perahu mereka dari sisa material banjir pada Jumat (7/3/2025) sore.
Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat dan mengerahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
Selain itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti pentingnya evaluasi tata ruang dan penghijauan kembali sebagai langkah jangka panjang untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang menyebabkan banjir bandang.