ANGINDAI.COM – Indonesia mencanangkan swasembada beras pada tahun 2025 sebagai cita-cita besar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di tengah krisis beras yang mengancam dunia. Presiden Prabowo berharap seluruh elemen masyarakat, khususnya institusi pemerintah, turut berpartisipasi dalam menyukseskan program ini.
Produktivitas hasil pertanian menjadi salah satu faktor utama keberhasilan swasembada beras tersebut. Namun, berbagai hambatan seperti banjir yang melanda areal persawahan akibat luapan sungai sering kali mengganggu produktivitas pertanian. Salah satu penyebab banjir adalah pendangkalan dasar sungai, yang menuntut langkah preventif segera dari pihak terkait.
Salah satu sungai yang memerlukan perhatian khusus adalah Sungai Tallang, yang berada di Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Pendangkalan dasar sungai ini berpotensi menyebabkan banjir yang dapat berdampak pada areal persawahan di empat desa sekitar sungai tersebut, terutama karena Kabupaten Pinrang dikenal memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Menanggapi aspirasi masyarakat Kecamatan Lanrisang, salah satu anggota DPRD Kabupaten Pinrang dari Fraksi Nasdem, yang juga Wakil Ketua Komisi II, Karno HW, SH, meninjau langsung kondisi Sungai Tallang pada Senin, 17 Maret 2025. Dalam kunjungan tersebut, Karno HW didampingi Kabid Irigasi Pedesaan PSDA Pinrang, Ir. Muh. Husni, ST., MT., dan PPK Kecamatan Lanrisang, A. Mappangerang.
Mappangerang menjelaskan bahwa satu hari hujan deras saja sudah cukup untuk menyebabkan banjir di sekitar Sungai Tallang, yang berpotensi merusak areal persawahan warga di empat desa tersebut. Oleh karena itu, normalisasi atau pengerukan sungai menjadi langkah yang mendesak untuk dilakukan.
Karno HW turut membenarkan adanya pendangkalan di saluran Tallang. Ia menyebutkan bahwa normalisasi saluran sungai ini sudah sangat mendesak mengingat terakhir kali sungai ini dikeruk adalah pada masa kepemimpinan Almarhum Andi Nawir sebagai Bupati.
“Memang sudah cukup lama saluran ini tidak disentuh, sehingga wajar mengalami pendangkalan. Oleh karena itu, normalisasi saluran sangat diperlukan untuk mencegah banjir yang dapat merusak areal pertanian warga setempat. Saya, sebagai anggota DPRD Pinrang dari dapil Lanrisang, tentu akan memperjuangkan aspirasi masyarakat ini sesuai dengan kapasitas dan kemampuan saya,” ungkap Karno HW.