angindai.com platfom digital modern
Ekonomi & BisnisNasional

Presiden Prabowo Subianto Resmikan BPI Danantara

×

Presiden Prabowo Subianto Resmikan BPI Danantara

Sebarkan artikel ini
Foto: Presiden RI, Prabowo Subianto Menandatangani Keppres Pengangkatan Dewas dan Badan Pelaksana BPI Danantara. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden RI, Prabowo Subianto Menandatangani Keppres Pengangkatan Dewas dan Badan Pelaksana BPI Danantara. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

ANGINDAI.COM – Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta Pusat. 

Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Danantara akan menjadi salah satu dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund terbesar di dunia, dengan total aset yang dikelola mencapai lebih dari 900 miliar dolar AS.

“Peluncuran Danantara hari ini memiliki arti penting karena Danantara bukan sekadar badan pengelola investasi, tetapi juga instrumen strategis dalam pembangunan nasional,” ujar Presiden Prabowo.

Ia menambahkan bahwa BPI Danantara akan mengoptimalkan pengelolaan aset negara melalui konsolidasi dalam suatu dana investasi nasional.

Peluncuran BPI Danantara ini juga disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk pengusaha nasional Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam, yang menyatakan keyakinannya bahwa Danantara akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Danantara diharapkan dapat mendukung proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, dan ketahanan pangan.

Namun, peluncuran Danantara juga menuai kritik dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan potensi risiko terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. 

Iskandar Sitorus dari Indonesian Audit Watch (IAW) mengingatkan bahwa revisi Undang-Undang BUMN yang mengalihkan tugas audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke akuntan publik terdaftar dapat melemahkan transparansi laporan keuangan BUMN.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengelola kekayaan negara dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak dalam mewujudkan Danantara sebagai tonggak sejarah dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi, ketahanan, dan kesejahteraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *