ANGINDAI.COM – Warganet dibuat terkejut dengan tangkapan layar yang menunjukkan nilai tukar hari ini 1 dolar Amerika Serikat (AS) hanya Rp 8.170. Padahal, berdasarkan data perbankan dan layanan keuangan lainnya, kurs rupiah terhadap dolar AS berada di angka normal.
Sebelumnya, pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar ASI tercatat di Rp 16. 355. Namun, tiba-tiba di linimasa media sosial (medsos) muncul memperlihatkan angka lebih rendah.
Sontak, fenomena ini langsung ramai dibahas di media sosial, terutama platform X (sebelumnya Twitter, hingga kata kunci “Dollar” dan “Error” bertengger di puncak trending topic di Indonesia. Hanya pengguna X berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak kurs dolar AS di Google.
Sebagian mengaitkan dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS. Namun, tidak sedikit pula meyakini hal ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google.
Pengamat Pasar Uang Berbicara
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, kemungkinan layanan di Google sedang error. Lantaran saat ini rupiah terhadap dolar AS bergerak di kisaran 16.300.
Ibrahim juga menduga hacker mungkin sedang mengotak-atik angka nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. “Lagi eror (google-red), sekarang rupiah 16.300 (terhadap dolar AS-red).
Hacker yang bermain sedang coba otak-atik sehingga muncul 8.000,” kata Ibrahim saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (1/2/2025). Ibrahim juga prediksi rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS pada Senin, 3 Februari 2025.
Ia prediksi rupiah akan prediksi di kisaran 16.300-16.360. Hal ini mengingat Presiden AS Donald Trump yang kenakan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko dan China.
Selain itu, Ibrahim menuturkan, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) juga tak mengindahkan permintaan Donald Trump untuk membuat suku bunga acuan lebih rendah.
Sentimen itu juga bebani rupiah terhadap dolar AS. Dengan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS, Ibrahim menilai Bank Indonesia akan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah.
Sedangkan dari sentimen dalam negeri, Ibrahim menilai cenderung positif untuk rupiah terutama dari pengumuman inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Ini akan buat BI lebih keras lagi intervensi. Rupiah dekati 16.500,” kata dia.
Google Belum Berbicara
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Google terkait tampilan kurs USD to IDR yang mengejutkan ini. Dikutip Liputan6.com pun sudah menghubungi pihak perusahaan, dan belum mendapatkan jawaban.
Namun, kesalahan serupa juga pernah terjadi di masa lalu, di mana data nilai tukar ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat karena masalah teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.