ANGINDAI.COM – Kasus penipuan online atau Sobis yang menimpa bendahara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madising, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengakibatkan hilangnya dana kas rumah sakit sebesar ratusan juta.
Dana sekitar Rp240 juta yang hilang tersebut merupakan dana untuk pembayaran obat, bahan medis habis pakai (BMHP), dan pembayaran honor pegawai RSUD Madising.
Direktur RSUD Madising Pinrang, dr Ulianti, mengungkapkan bahwa hilangnya uang kas di rekening rumah sakit membuat sejumlah pegawai hingga tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Madising terancam tidak menerima honor dalam waktu dekat.
“Uang itu untuk pembayaran obat sama honor pegawai rumah sakit. Nilainya Rp.245 juta,” kata dr Ulianti, Senin (25/2/2025).
Meski begitu, dr Ulianti menegaskan bahwa pihaknya akan tetap berusaha agar kewajiban rumah sakit tetap terbayarkan.
“Iya, terancam tidak dibayarkan dulu dalam waktu dekat karena musibah ini. Tapi tetap diusahakan dibayar semua. Kami juga sudah lapor polisi,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, uang yang berada di dalam rekening RSUD Madising, Pinrang, sebanyak Rp 240 juta raib setelah bendahara rumah sakit mengalami penipuan. Modus pelaku adalah dengan berpura-pura menjadi pegawai Bank Syariah Indonesia (BSI).
“Benar, itu bendahara saya yang alami,” kata dr Ulianti. Dia mengungkapkan bahwa awalnya pelaku menelpon bendahara RS Madising dengan menawarkan aplikasi CUZ BSI.
Namun, saat bendaharanya mengklik link aplikasi yang dikirimkan pelaku, tiba-tiba uang di dalam rekening RSUD Madising raib.
“Ada yang menelepon dari BSI, memang ada masalah sepertinya itu mau melakukan pembayaran tapi tidak bisa. Kemudian pelaku mengirimkan seperti link, mengarahkan bendahara untuk mengeklik. Seperti dihipnotis juga, kemudian di klik,” ungkapnya.
“Setelah itu bendahara saya telepon orang BSI, ternyata BSI tidak pernah hubungi bendahara. Dicek rekening, hilang Rp 245 juta,” tambahnya.
Dr Ulianti mengutarakan bahwa pelaku hanya menyisakan uang sekitar Rp 2 juta di dalam rekening RSUD Madising. Pihak rumah sakit telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Tersisa sekitar Rp 2 juta. Sudah dilaporkan ke polisi,” pungkasnya.