ANGINDAI.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan di balik peluncuran bank emas (bullion bank) yang akan dilaksanakan pada 26 Februari 2025.
Menurut Airlangga, keberadaan bank emas ini penting untuk memitigasi risiko di masa mendatang dan memberikan alternatif investasi yang lebih aman bagi masyarakat.
Airlangga menjelaskan bahwa bank emas akan menjadi instrumen yang cocok untuk menyimpan tabungan haji.
“Ketika masyarakat Indonesia akan haji, mereka perlu menyimpan uangnya. Tetapi jika mereka sudah antre haji 7 atau 10 tahun, nilai uang saat itu lebih rendah. Jadi ada selisih cukup jauh antara biaya haji di awal masa antre dengan saat keberangkatan haji dijadwalkan,” ujarnya.
Dengan demikian, menyimpan tabungan haji di bank emas dapat mengurangi risiko selisih nilai tukar yang signifikan.
Bank emas ini akan dikelola oleh dua bank, yaitu PT Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI). “Pemerintah akan meluncurkan bank emas batangan pada 26 Februari. Ada dua bank yang ditugaskan. Salah satunya adalah PT Pegadaian, salah satu anak usaha BRI. Dan Bank Syariah Indonesia, BSI, yang menjalankan perdagangan emas ini sekaligus perbankan,” ujar Airlangga.
Airlangga berharap dengan adanya bank emas, masyarakat dapat lebih memilih transaksi di dalam negeri dan menghindari risiko yang mungkin timbul dari transaksi di luar negeri.
“Ini bullion bank sih bukan compulsory (wajib), kayak perbankan juga (perannya), namun kita harap masyarakat lebih memilih transaksi di bank emas dalam negeri karena menawarkan keuntungan tertentu yang tidak didapatkan jika bertransaksi di luar negeri,” tambahnya.
Peluncuran bank emas pada 26 Februari 2025 diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang lebih aman dan stabil bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam hal tabungan haji.
Dengan adanya bank emas, diharapkan masyarakat dapat menghindari risiko selisih nilai tukar yang signifikan dan mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari investasi emas.