ANGINDAI.COM – Akibat abrasi pantai, akses jalan nyaris terputus di poros Desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Jalan ini kini hanya menyisakan satu meter lebar jalan berpasir, yang menyebabkan kondisi semakin berbahaya bagi warga yang melintasinya, terutama pengendara roda empat.
Fauzan salah seorang warga setempat mengatakan abrasi pantai ini telah berlangsung selama sebulan terakhir, yang disebabkan oleh cuaca angin barat dan tidak adanya tembok penghalang ombak di bibir pantai.
“Akibatnya, akses jalan poros ini menjadi sangat rawan dan berbahaya bagi pengguna jalan, baik dari desa menuju kota kecamatan maupun sebaliknya,” kata Fauzan kepada angindai.com, Kamis (6/2/2025).
Selain nyaris terputus, jalan tersebut juga berpasir dan berlubang, menambah tantangan bagi pengendara.
“Warga yang melintas sepanjang jalan ini harus extra hati-hati, terutama pengendara roda dua, karena sering terjadi kecelakaan akibat ban slip di pasir,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sepanjang garis pantai Waetuoe yang tidak memiliki tembok pemecah ombak, kondisi ini akan mengancam terjadi abrasi pantai yang berkepanjangan.
“Tanpa adanya tembok penghalang ombak, abrasi akan terus berlanjut dan membahayakan infrastruktur serta kehidupan warga di sepanjang pantai,” ujarnya.
Pemerintah setempat diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah penanggulangan abrasi dan memperbaiki infrastruktur jalan agar akses warga tidak terganggu dan mereka dapat beraktivitas dengan aman.
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Pinrang tengah melakukan monitoring dengan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi abrasi tersebut.
“Sementara ini, kami sedang mengumpulkan data di lokasi abrasi,” ungkap Kabid RR (Rehabilitasi dan Rekonstruksi) Sappeani Djunaid.