ANGINDAI.COM – Perang robotoid antara China dan Amerika Serikat semakin sengit. Kedua negara ini berkompetisi untuk mendapatkan posisi terdepan dalam industri robotoid humanoid. Dikutip The Star Di CES (Consumer Electronics Show) di Las Vegas pada 7 Januari, CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkenalkan 14 model robotoid humanoid dari pemimpin industri.
Tiga minggu kemudian, pada acara Spring Festival Gala di China, perusahaan robotik Unitree mempersembahkan tarian tradisional yang diselaraskan oleh sistem komputasi awan dan kontrol gerakan yang didukung oleh perangkat lunak kecerdasan buatan (AI).
Kemajuan Teknologi dan Kompetisi Global
Peristiwa-peristiwa tersebut menandai awal tahun yang kompetitif bagi produsen robotoid di seluruh dunia yang berusaha untuk produksi massal dan komersialisasi global. Meskipun tidak ada satu negara yang sepenuhnya mendominasi dalam “perlombaan ruang” ini, China dan Amerika Serikat berada di tingkat pertama. Di CES, dari 14 robotoid yang dipamerkan, enam perusahaan berbasis di China dan empat dari Amerika Serikat.
Kelebihan dan Strategi Keduanya
China berfokus pada kapasitas skala dan kecepatan, dengan keunggulan dalam kematangan rantai pasokan. Namun, analis menyebutkan bahwa Amerika Serikat memiliki keunggulan dalam menghasilkan inovasi besar seperti Tesla atau OpenAI yang mengubah industri.
“Di Amerika Serikat, fokusnya adalah untuk tetap di depan teknologi, mengeksplorasi tantangan teknis yang belum diketahui; di China, fokusnya lebih pada bagaimana mengintegrasikan teknologi yang ada untuk aplikasi praktis,” kata Xu Xuecheng, seorang ilmuwan utama di Zhejiang Humanoid Robot Innovation Center.
Inovasi Terbaru dari DeepSeek
Sebelum penampilan Unitree pada acara tahun baru, perusahaan AI start-up China, DeepSeek, mengabari dunia teknologi dengan debut model R1 large language modelnya yang sebanding dengan produk OpenAI dengan biaya penggunaan dan pengembangan yang jauh lebih rendah.
Produk open-source ini mengubah asumsi bahwa diperlukan modal besar untuk melatih sistem AI canggih, menyebabkan penjualan saham kompetitor DeepSeek turun drastis dan revaluasi strategi investasi.
Keunggulan Amerika Serikat
Meskipun demikian, Amerika Serikat masih memiliki keunggulan signifikan dalam bidang robotoid. Universitas-universitasnya telah menghasilkan banyak “0-to-1” dalam penelitian, dan perusahaan-perusahaan berpengaruhnya telah memimpin kemajuan dalam teknologi “soft” yang mendasari bidang ini.
Apa yang Akan Datang?
Ketegangan antara dua negara ini menunjukkan bahwa keunggulan teknologi tidak dapat dianggap pasti, mendorong industri untuk membuat AI lebih efisien. Apakah China akan berhasil mengungguli Amerika Serikat dalam perang robotoid ini? Atau apakah Amerika Serikat akan tetap unggul dalam menghasilkan inovasi besar? Hanya waktu yang akan memberi jawabannya.