News

40 Proyek di Palopo Diduga Dikorupsi, Frederik Kalalembang Minta APH Lakukan Pengecekan

×

40 Proyek di Palopo Diduga Dikorupsi, Frederik Kalalembang Minta APH Lakukan Pengecekan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang (JFK) saat melakukan reses di Paleteang, Kabupaten Pinrang (IST/ angindai.com)
Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang (JFK) saat melakukan reses di Paleteang, Kabupaten Pinrang (IST/ angindai.com)

ANGINDAI.COM – Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang (JFK) mendapat laporan dari masyarakat mengenai banyaknya kasus dugaan korupsi di Kota Palopo. 

“Akhir pekan ini saya mendapat telepon dan data-data yang menyebutkan ada 40 proyek di Kota Palopo yang terindikasi korupsi. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari aparat penegak hukum (APH)”, kata Frederik Kalalembang (JFK).

“Saya meminta Kapolda Sulsel dan Kajati Sulsel segera turun tangan untuk mengecek, agar kepemimpinan ke depan tidak lagi tercoreng oleh warisan buruk ini,” tambahnya.

JFK menambahkan bahwa jika kasus ini dibiarkan, Kota Palopo bisa terperosok ke dalam preseden buruk yang sulit diperbaiki. “Kita tidak mau pemerintahan ini berjalan dalam masalah oleh oknum di masa lalu. Kita mau pemerintahan baru ini bekerja sesuai peraturan untuk melayani masyarakat,” tegas JFK.

Sebelumnya, Koalisi Pemerhati Korupsi (KPK) Palopo mendesak APH di Palopo untuk mengusut dan menuntaskan 40 proyek yang diduga terindikasi korupsi. Ke-40 kasus tersebut kebanyakan merupakan proyek yang dikerjakan pada masa jabatan HM. 

Judas Amir sebagai walikota Palopo dua periode (2013-2023). Koalisi yang diikuti kurang lebih 20 orang ini dipimpin oleh Fahrul, selaku jenderal lapangan.

Dalam orasinya, Fahrul menyebut dugaan korupsi dari 40 proyek itu, mulai 2018 hingga 2025 tidak ada yang berhasil dituntaskan APH. “Dari 2018 sampai 2025 ini sebutkan ke kami, kasus korupsi mana yang telah dituntaskan oleh APH di Palopo. Kami berikan contoh, program seribu kandang ayam, tunjukkan ke kami 100 kandang saja program itu. Pastinya tidak bisa kalian tunjukkan karena program itu tidak jalan tapi, anggarannya cair,” tegas Fahrul dalam orasinya kepada APH.

“Kalau ada kasus korupsi yang terungkap, itu hanya sebatas Kadisnya saja. Tapi APH tidak menyentuh otak-otak di baliknya,” lanjutnya. 

APH diduga tidak berani menyentuh otak dibalik dugaan korupsi itu, lantaran diduga melibatkan “Putra Mahkota” Palopo. Beberapa proyek diduga ada korupsi di dalamnya yakni, Program seribu kandang ayam Rp8 miliar, Proyek jalan lingkar barat Rp5 miliar, Kripik zaro Rp5,5 miliar, Minyak Boka Rp3,5 miliar, Sekolah pelaut Rp6 miliar, Pembangunan taman kirab kurang lebih Rp2 miliar, Landscape Lapangan Pancasila Rp1,8 miliar, Taman baca Rp1,6 miliar.

Pembangunan menara payung Rp90 miliar, Revitalisasi stadion Rp14 miliar (mangkrak), Revitalisasi kawasan islamic center Rp50 miliar, Pembangunan kolam renang swimbath Rp6 miliar, Dana covid Rp31 miliar, Pengadaan Alkes RS Rp30 miliar, Anggaran stunting Rp4 miliar, Proyek sirkuit Ratona Rp49 miliar, Proyek miniatur Ka’bah Rp5,8 miliar, Pembangunan Kantor DPRD Palopo, dan masih banyak lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *