angindai.com platfom digital modern
News

3 Mahasiswa Unhas Tewas Terseret Arus Sungai Biseang Labboro Maros

×

3 Mahasiswa Unhas Tewas Terseret Arus Sungai Biseang Labboro Maros

Sebarkan artikel ini
Tim SAR evakuasi tiga jasad mahasiswa Unhas di sungai Maros (Foto: Istimewa/ angindai.com)
Tim SAR evakuasi tiga jasad mahasiswa Unhas di sungai Maros (Foto: Istimewa/ angindai.com)

ANGINDAI.COM – Tiga mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus di Sungai Biseang Labboro, Desa Pattunuang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Kamis, 23 Januari 2025.

Ketiga mahasiswa Unhas yang menjadi korban adalah Jean Eclezia (19), Syadza (19), dan Resky Rahim (21), yang semuanya merupakan mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Unhas.

Menurut Kepala BPBD Maros, Towadeng, sekelompok enam mahasiswa Unhas memutuskan untuk meninjau kawasan Biseang Labboro sebagai lokasi berkemah. Kondisi cuaca memburuk, menyebabkan arus sungai menjadi kuat dan berbahaya. 

“Mereka kelompok ini mencoba menyeberangi sungai dengan membentuk rantai dan berpegangan tangan, namun tiga di antaranya terseret arus,” ujarnya.

Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian ekstensif dan berhasil menemukan para korban pada waktu dan lokasi yang berbeda. Jenazah Jean Eclezia ditemukan pertama kali, sekitar 1 km di hilir dari lokasi kejadian awal pada Kamis, 23 Januari. 

Korban berikutnya, Resky Rahim, ditemukan tak lama setelah itu. Korban terakhir, Syadza, ditemukan pada sekitar pukul 09:25 WITA keesokan paginya, sekitar 3 km di hilir dari lokasi kejadian awal.

Kepala BPBD Maros, Towadeng, mengkonfirmasi identitas para korban dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. 

Sultan, Kepala Operasi Basarnas Makassar, mendesak masyarakat untuk tetap waspada selama kondisi cuaca tidak menentu, terutama saat melintasi perairan sungai.

Tragedi ini mengejutkan dan menyedihkan komunitas Unhas. Perwakilan universitas dan keluarga korban berkumpul di RSUD dr La Palaloi untuk menerima jenazah korban. 

Pihak universitas juga menekankan pentingnya keselamatan dan langkah-langkah pencegahan yang tepat selama melakukan kegiatan di luar ruangan, terutama di daerah yang berpotensi berbahaya.

Peristiwa yang menyedihkan ini menjadi pengingat pentingnya langkah-langkah keselamatan selama melakukan aktivitas di alam bebas. 

Pihak berwenang terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca dan menghindari daerah berisiko tinggi yang rentan terhadap banjir bandang dan arus deras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *